Menyesuaikan diri

389 31 0
                                    

Lingkungan baru, hidup baru, teman baru semuanya serba baru.

Tringg!!!(suara jam beker)

Risa terbangun dari tidurnya lalu mematikan jam bekernya.

"Tik, Mil bangun..." Sambil menyenggol mereka.

"Hm iya-iyaa."

"Eh anak baru bangun lu!" Keras Tika.

"Al ayo bangun." Sambil menggoyang tubuh Alina.

Alina tidak merespon dan tetep tidur nyenyak.

"Dih ni anak, tidur kaya orang mati aja." Umpat Tika.

"Al bangunn.." Risa menggoyangnya lagi.

Dan masih tidak ada jawaban.

"Yaudah si biarin aja, dia juga yang kena hukuman." Sahut Tika.

"T-tapi dia kan temen sekamar kita, udah seharusnya kita bantu banunin dia." Sahut Risa.

"Yaudah lu aja yang bangunin, gua si ogah. Ayo Mil kita wudhu." Sahut Tika.

Karena Alina tidak bangun-bangun, terpaksa Risa meninggalkannya dan pergi duluan untuk berwudhu.

Setelah mereka selesai berwudhu, Risa mencoba membangunkannya lagi.

"Al cepat bangun, ayo shalat subuh." Sambil menggoyangkan tubuhnya.

"Hm nanti!" Sahut Alina yang masih setengah nyawa.

"Haduh gimana nih." Panik Risa.

"Yaudah si, tinggalin Ris. Heran gua sama lo, sok baik banget lu sama anak baru." Sahut Tika.

"Heh, bukan gitu, dia ini teman sekamar kita. Dan ini udah tanggung jawab kita." Tegas Risa.

"Iya bener kata Risa." Sahut Mila dengan polos.

"Haduh Milaaa, lu ngapain belain dia, udah-udah kita duluan aja." Sambil menarik Mila.

Risa menghela nafas. "Yaudah gue duluan ya Al, bukan salah gua kalo gua gak bangunin lo ya."

_ _ _

Setelah selesai Shalat Subuh.

Ustadz yang mengajar sekaligus jadi imam bertanya.

"Siapa yang tidak hadir disini?" Tanya Ustadz itu di hadapan para santri wan dan santri wati.

"Alina Ustadz." Sahut Tika dengan keras.

Semua yang ada di sana heboh, dan berbisik sana-sini.

"Alina?" Tanya Ustadz.

"Iya ustadz, dia anak baru Alina Putri." Sahut Tika.

Ustadz yang yang sangat ketat, dan sangat tegas. Namun terkadang ramah.

"Nanti tolong sampaikan ke Alina, suruh dia ke kantor ustadz."

"Baik ustadz."

"Kalo gitu, siap-siap kalian untuk tadarus."

"Baik ustadz."

_ _ _

"Eh Alina tuu ngga." Goda Toni.

"Diam kamu." Gertak Angga yang tidak peduli.

"Dasar batu." Umpat Toni.

_ _ _

~Kantor~

"Assalamu'alaikum ustadz." Salam Risa.

"Waalaikumussalam." Jawab ustadz tersebut.

"Ini Alinanya ustadz." Sambil menggandengnya.

"Ustadz cari gue?" Sahut Alina yang masih setengaj sadar dari tidurnya.

Santri CoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang