Pulang ke rumah 01

249 10 2
                                    

~Ketika kamu sudah lelah untuk terbang, maka berhentilah, biarkan aku yang menghampirimu.~

Asrama putri

Mereka sedang bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing di karenakan hari libur panjang, dan itu membuat Alina merasa sangat senang dan lega.

"Akhirnya gue bisa keluar dari penjara ini!!" Ucapnya dengan perasaan yang bahagia.

"Alina jangan ngomong gituu tau," tegur Risa.

"Iyaa-iyaaa."

Tika dan Malah datang menghapiri Alina dan Risa.

"Kalo bisa ga usah balik lagi ya." Sindir gadis itu sembari menatap ke arah Alina.

"Mau pulang loh ini Tik, kayanya mulut lo nanti perlu di kasih pelajaran ya biar beretika." Ucap Alina sambil menatap tajam Tika.

"Hmphhh!" Tika membuang mukanya dan langsung pergi.

"Tika tunggu!" Kejar Mala.

"Sesekali lo bisa buat hal yang bener ya Al." Sahut Risa sambil tersenyum.

"Maksud lo gue ga pernah bikin hal yang ga bener apaa."

"Iyaa gitu haha."

"Yaudah gue cabut duluan bye!"

Saat ia melewati Risa, ia di cegat oleh Risa.

"Kenapa lagi?" Ucapnya dengan sinis.

"Santai mba, gue cuma mau bilang kalo pergi biasakan ucapkan salam dulu."

"Ohh, Assalamu'alaikum Risaaa."

"Wa'alaikumussalam Alina, nah gitu dongg." Risa tersenyum.

Alina pergi ke arah gerbang sembari membawa kopernya, tanpa sengaja ia melihat sekilas Angga dari kejauhan, ia ingin menyapanya namun Angga telah pergi.

"Yah baru juga mau nyapa, udah pergi aja, liat aja ya kalo ketemu gue, ga bakal gue lepas, apalgi sekarang udah bebas haha, tapi gue ga tau rumah Angga dimana." Cemas Alina.

Namun pada saat yang pas, ia melihat ada Toni dan berfikir untuk menanyakan alamat Angga.

"Ehh lo." Menunjuk ke Arah Toni.

"Gue?" Menunjuk diri sendiri.

"Iyaa!"

"Widih ada apa nih, tumben lo manggil gue, udah ngelupain Angga? Ya sih gue emang setampan itu, jadi wajar kalo cewe-cwe kepic-" belum selesai Toni berbicara langsung di tutup mulutnya dengan tangan Alina.

"Astagfirullah bukan mahrom Alina!! Btw Tangan kamu wangi juga" Menjauhkan diri dari Alina sambil tersenyum.

"Yaelah siapa juga yang mau megang-megang lo, lo nya aj tadi banyak bacotnya."

"Iyaa lagian ada apa?"

"Lo Tobi kan?"

"Tobi pala lo, gue TONI"

"Terserah nama lo siapa, gue mau nanya lo temen deket Angga kan?" Tanya gadis itu.

"Dih lagi-lagi Angga, ga bisa ya sehari aja ga usah nyebut namanya, liat orangnya aja aku udah bosenn." Ketus lelaki tersebut.

"Ayolahh gue cuma butuh Angga." Gadis itu memelas.

Toni melihat raut wajah gadis tersebut menjadi tidak tega.

"Okee aku kasih tau tapi ada syaratnya." Lirik tajam ke arah gadis tersebut.

"BERANI BANGET LO NGAJUIN SYARAT KE GUA." Gadis itu melotot ke arah lelaki tersebut.

"Ampun Alina, aku ga ada maksud apa-apa kok, yakan masa aku ga dapat apa-apa." Senyum sambil mengedipkan mata beberapa kali.

"Hm dasar perhitungan."

"Kan sama kamu."

"Mau gue pites ya lo"

"Kejem banget jadi cewe, gimana Angga mau suka coba."

"Bacot lo, kasih tau ga!"

"I-iyaaa

Santri CoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang