Duka

1 2 0
                                    

Pukul 17:30, pesawat pribadi Tony berhasil mendarat di bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Melalui kaca jendela berbentuk bulat, Ken masih dapat melihat puing pesawat dan kesibukan tim evakuasi yang mencari-cari penumpang pesawat yang kemungkinan masih terjebak di dalam puing pesawat yang hancur terbelah tersebut.

Begitu keluar dari pesawat pribadi tersebut yang berada di salah satu hanggar pesawat yang telah disewa oleh perusahaan Tony.

Ken dan Tony langsung masuk ke dalam mobil yang telah disiapkan oleh perusahaan milik Tony yang ada di Denpasar.

"Rumah sakit mana, korban pesawat xxx di bawa?" Tanya Tony pada salah satu pegawainya yang duduk di kursi samping supir.

"Rumah sakit xxxx pak," jawab pegawai itu.

"Bawa kami kesana, sekarang juga!"

"Baik pak!"

Pegawai itu memberikan tanda pada supir untuk melakukan tugasnya, membawa pimpinan tertinggi di perusahaan tempat dia bekerja ke rumah sakit tersebut.

Mobil langsung keluar dari hanggar, Ken bisa melihat puing pesawat untuk sekali lagi melalui kaca jendela mobil. Pikiran penuh dengan ketakutan akan keadaan papa dan mamanya.

Tony juga melihat puing pesawat tersebut dengan perasaan yang hampir sama seperti Ken dan kemudian dia bertanya pada pegawainya.

"Sudah kamu temukan nama yang aku minta?"

"Belum pak, tim yang saya perintahkan sedang mencarinya di list korban selamat dan mening ... " Pegawai itu tidak menyelesaikan perkataannya karena dia dapat melihat tatapan tajam dari remaja yang duduk di samping bosnya.

Tony menyadari hal itu dan menghela nafasnya panjang. Dia menepuk kepala Ken.

"Tidak apa-apa Ken ... tidak apa-apa ... Terus berdoa untuk keselamatan papa dan mama kamu ... "

Ken hanya merespon dengan anggukan kepala dan melihat pemandangan di luar jendela mobil yang sudah keluar dari kawasan bandara menuju ke tempat rumah sakit yang menampung korban pesawat baik yang selamat maupun yang sudah meninggal dunia.

Pukul 18:50, langit depansar sudah mulai menunjukan tanda berubah warna menjadi gelap. Mobil yang ditumpangi oleh Ken dan Tony sudah tiba di rumah sakit korban pesawat xxx.

Bersama sang pegawai yang memimpin jalan, mereka berdua memasuki rumah sakit tersebut yang penuh kekacauan akibat korban pesawat yang terus berdatangan tanpa jeda. Suara sirene ambulans terus terdengar di telinga Ken.

Selain itu beberapa awak media massa banyak berkumpul di depan bangunan rumah sakit dan tidak diperbolehkan untuk masuk oleh petugas keamanan rumah sakit. Blitz kamera terus bermunculan bergantian dan beberapa reporter berita terus menyampaikan informasi di depan kamera yang merekamnya.

Seseorang wanita dengan raut wajah lelah dan pakaian kerja office yang sedikit kacau menghampiri sang pegawai.

"Pak ... "

"Apa kamu sudah menemukannya?" Tanya sang pegawai.

Wanita itu menganggukan kepalanya. "Saya baru saja akan memberikan kabar pada bapak."

Ken yang mendengar itu ingin langsung menghampiri wanita itu, namun ditahan oleh Tony. Remaja itu menatap ke Tony yang menampilkan ekspresi wajah seperti berkata, "Biarkan aku yang mengurusnya."

Ken menganggukkan kepalanya dan Tony berjalan mendekati wanita itu.

"Apa kamu benar-benar sudah menemukannya?."

Wanita itu yang melihat wajah Tony yang tampan dengan tubuh tinggi, tegap dan berpakaian ala pengusaha muda yang sukses terlihat terkejut dan tersipu malu.

Catatan Harian Kenshin HarunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang