Keesokan harinya, Ken menjalankan aktivitas yang sama di pagi hari seperti sebelumnya. Bangun dari tidurnya setelah alarm ponselnya berbunyi yang menandakan jam sholat subuh telah tiba.
Saat mengambil air wudhu, Ken mengecilkan volume airnya agar tidak menganggu istirahat om dan tantenya seperti kemarin hari.
Setelah sholat subuh, dia lalu bermain game ataupun menonton film yang tersedia di website film berbayar. Dia tidak menggunakan website film gratis karena sebelumnya laptopnya terkena virus akibat membuka website film gratis tersebut, membuat semua data di laptop menjadi hilang.
Ken beruntung membuat salinan pada folder yang penting seperti foto dan video dirinya bersama dengan papa dan mamanya sehingga folder itu bisa diselamatkan.
Sejak saat itu dia tidak lagi membuka website film gratis dan lebih memilih website film berbayar karena itu lebih aman dari serangan virus.
Saat jam enam pagi, dia langsung turun ke bawah melakukan hal yang sama seperti yang kemarin dia lakukan.
Jam 7 pagi dia naik ke atas untuk berganti pakaiannya dengan seragam sekolah. Pada saat itu, Ken tidak perlu membangunkan Eiko karena dia sudah bangun dengan piyamanya yang terpakai dengan benar. Tidak ada kancing yang lepas seperti kemarin.
Meskipun begitu sikap dinginnya masih ada di wajahnya yang hanya melewati Ken tanpa ada tegur sapa sama sekali.
"Haaa~"
Ken menghela nafas karena seperti akan membutuhkan waktu yang lama untuk berinteraksi dengan normal pada Eiko.
Dia memasuki kamarnya, melepaskan pakaian rumahnya, lalu memakai seragamnya, berkaca di cermin sejenak untuk melihat dirinya betapa keren dirinya, dan setelah itu keluar kamar untuk turun ke bawah, menyantap sarapan paginya.
Saat dibawa, Eiko sudah duduk di kursinya sambil menyantap sarapan paginya yang cukup sederhana, yakni nasi goreng dengan telur mata sapi dan kacang polong.
Ken juga duduk di kursinya, menyantap sarapan pagi tersebut dengan santai. Seperti kemarin, Eiko lebih dulu selesai sarapan paginya dan langsung pergi meninggalkan Ken yang masih menikmati sarapan paginya.
Meskipun Rin sudah meminta Eiko untuk berangkat bareng dengan Ken, namun gadis itu tidak menggubrisnya, dia masih tetap berangkat duluan.
"Duh, anak itu ... " Ngeluh Rin.
"Tidak apa, Oba-chan, Ken bisa berangkat sendiri, jalan sekolah sudah tahu." Ken menenangkan tantenya itu.
Setelah sarapan pagi selesai, remaja itu langsung pamit pada Rin dan Satoshi sebelum meninggalkan rumah tersebut. Saat berada di luar, dia langsung mengambil arah kanan menuju ke sekolahnya.
Seperti kemarin hari, area pertokoan dipenuhi dengan orang-orang berseragam sekolah yang berjalan sendiri ataupun berjalan berdampingan. Area pertokoan itu masih banyak yang belum buka karena masih jam 7 pagi, masih terlalu pagi untuk melakukan aktivitas jual beli.
Meskipun begitu sudah ada beberapa toko yang sudah buka, seperti toko yang menjual roti karena ada banyak murid datang ke toko itu untuk membeli roti sandwich sebagai sarapan pagi mereka.
"Kenshin-san!"
Seseorang memanggil Ken dari belakang sehingga dia berhenti dan berbalik melihat seorang pria pendek berkacamata sedang berlari ke arahnya.
"Ohayo, Yamada-san."
"Ohayo, Kenshin-san."
Setelah saling sapa, mereka berjalan berdampingan menuju ke sekolah.
"Kenshin-san, nanti kamu akan berkeliling klub lagi?" Tanya Masao.
"Ya, aku masih ingin melihat klub lainnya dan nanti urutan pertama adalah klub sepakbola, aku sudah janji kemarin pada Takahashi-san untuk datang melihat klubnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Harian Kenshin Harun
Teen FictionKenshin Harun, remaja kelas dua SMP tidak pernah menyadari kalau dirinya akan mengantarkan kedua orang tuanya yang pergi ke Bali untuk honeymoon kedua menjadi mengantar menuju ke alam selanjutnya. Setelah kematian kedua orangtuanya, dia asuh oleh sa...