Ken tiba di rumah Satoshi, tepat pukul 20:30. Dia bisa memakan banyak waktu karena dia mampir ke warung okonomiyaki, martabak telurnya ala Jepang di area pertokoan yang tadi pagi dilewatinya saat berangkat ke sekolah.
Dia datang ke tempat itu karena ajakan Masao dan karena dia juga sudah sedikit lapar, Ken menganggukkan kepalanya.
Ken sebelum masuk ke dalam warung itu memberitahu pada Masao kalau dirinya memiliki beberapa bahan makanan yang tidak boleh dia makan sebagai seorang muslim.
Masao yang awalnya sedikit heran, namun mengerti setelah dijelaskan secara singkat dan memberitahu kalau di warung okonomiyaki itu juga terdapat daging ayam, meskipun harganya akan sedikit lebih mahal daripada okonomiyaki dengan daging babi.Ken tidak ada masalah dengan keuangannya sehingga dia tidak masalah harus mengeluarkan uang lebih banyak asalkan dia tidak makan dengan bahan makanan yang haram.
"Assalamualaikum, Aku pulang." Ken menyatukan kebiasaannya sebagai muslim Indonesia saat pulang ke rumah dengan kebiasaan orang Jepang saat kembali ke rumahnya.
Dia merasa tidak ada masalah dengan itu.
"Selamat datang, kembali," sahut Rin yang sedang menyiapkan makan malam di atas meja makan.
Ken berjalan menuju ke dalam dan melihat Eiko sudah berada di rumah, menonton acara hiburan Jepang di televisi.
"Kenapa baru pulang jam segini, Kenshin-kun? Oba-chan merasa khawatir kalau-kalau Kenshin-kun tersesat."
"Gomen, Oba-chan, tadi teman Ken ngajak makan di warung okonomiyaki yang ada di area pertokoan sana," jelas Ken dan dia merasa bersalah karena sudah membuat tantenya khawatir akan dirinya.
'Ke depannya aku akan menghubungi tante Rin bila aku pulang terlambat,' pikir Ken.
"Begitu ya, kamu sudah mendapatkan teman, itu bagus, sekarang kamu mandi, Oba-chan sudah menyiapkan air panas untuk kamu, dan kemudian kita makan malam, kamu masih bisa makan malam kan?" Tanya Rin karena dia sudah menyiapkan makan malam untuk tiga orang.
Dia sedikit khawatir karena Ken sudah makan okonomiyaki sehingga perutnya sudah penuh dan tidak bisa makan malam bersama.
"Tentu saja, Oba-chan, Ken masih lapar, tenang saja, aku masih sanggup untuk menyantap makanan yang dibuat oleh Oba-chan."
"Perut karet!" Sahut Eiko secara tiba-tiba dengan tatapan masih melihat TV.
"Eiko-chan, itu tidak sopan!"
Rin memperingati anak perempuannya itu akan perkataannya dan Ken tidak mempermasalahkan hal itu. Saat ini dia sudah menjadi anak SMA bukan lagi anak SD yang menjadi ribut hanya sebuah ejekan kecil.
'Apa dia masih marah? Sampai kapan? Haaa~.'
Ken menghela nafas karena sikap Eiko padanya.
"Ken ke atas dulu ya, Oba-chan."
Rin menganggukkan kepalanya dan Ken langsung menaiki anak tangga satu persatu yang menuju ke lantai dua untuk melepaskan seragamnya, menggantinya dengan pakaian santai untuk di rumah.
Hal itu dilakukan kurang dari lima menit, dia turun kembali dan masuk ke dalam kamar mandi untuk berendam air panas, kebiasaan yang dilakukan oleh orang Jepang saat mandi.
Meskipun ada juga yang mandi dengan memakai shower, namun itu tidak banyak dilakukan orang Jepang.
Mereka lebih senang berendam di air panas karena itu bisa membuat tubuh terasa lebih hangat dan nyaman daripada memakai shower.
Setengah jam dihabiskan oleh Ken untuk berendam, dia tidak ingin lama-lama berendam karena itu akan membuat Rin dan Eiko menunggu lebih lama untuk makan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Harian Kenshin Harun
Teen FictionKenshin Harun, remaja kelas dua SMP tidak pernah menyadari kalau dirinya akan mengantarkan kedua orang tuanya yang pergi ke Bali untuk honeymoon kedua menjadi mengantar menuju ke alam selanjutnya. Setelah kematian kedua orangtuanya, dia asuh oleh sa...