Ken, Tony dan orang asing yang memiliki ciri-ciri Jepang duduk di ruang tamu. Orang Jepang itu terus menerus menatap Ken dengan tatapan yang penuh makna, tidak bisa diartikan oleh Ken.
Dia merasa kalau lelaki Jepang yang menatap dirinya seperti itu memiliki kelainan dalam otaknya ataupun jiwanya.
"Om, kenapa dia melihat Ken seperti itu? Apa ada yang salah di otaknya atau lelaki Jepang memang senang melihat orang seperti itu?" Tanya Ken yang berbisik-bisik pada Tony karena pria itu duduk di sampingnya.
"Haha~ tidak, itu ada alasannya kenapa dia menatap kamu seperti itu, sekarang buatkan minuman untuk kita, sana" pinta Tony.
Ken menatap heran pada Tony dan kemudian beranjak dari kursi sofa tamu untuk menuju ke dapur, menyiapkan minuman. Tapi sebelumnya dia harus menanyakan terlebih dahulu pada tamu asal Jepang itu.
"Mau minum apa? Maaf, cuma ada, air mineral, kopi sachet kapal uap dan teh wangi," tanya Ken dalam bahasa Jepang.
Ibunya telah mengajarkan bahasa Jepang dan huruf Jepang padanya sejak kecil. Jadinya selain bisa bahasa Indonesia, dia juga bisa bahasa Jepang.
Pria Jepang itu terkejut mendengar Ken bisa bahasa Jepang dan kemudian dia meminta teh wangi.
"Panas atau dingin? Manis atau tawar?" Tanya Ken lagi.
"Panas, manis," jawab pria Jepang itu.
Ken menganggukkan kepalanya dan langsung pergi menuju ke dapur. Dia tidak perlu bertanya pada Tony karena dia sudah tahu kalau pria blasteran itu penyuka kopi.
Saat belum terlalu jauh, Ken mendengar percakapan pria Jepang itu dengan Tony.
"Dia benar-benar mirip dengan Haruki ne-chan.'
'!!! ... apa pria Jepang itu mengenal mama?'
Ken berpikir tentang pria Jepang itu dan merasa benar-benar pernah melihat pria itu di suatu tempat, namun dia tidak mengingat dimana.
Setelah beberapa menit, proses pembuatan minuman sudah jadi. Ada dua cangkir teh wangi manis, panas dan dingin dan satu cangkir kopi.
Ken kembali ke ruang tamu sambil membawa memegang nampan yang berisikan tiga cangkir minuman. Saat kembali ke ruang tamu. Pria Jepang itu sedang menatap ke foto keluarga Ken yang berada di ruang tamu tersebut.
Saat melihat foto keluarga itu ada, tatapan sedih dan kangen dalam wajah pria Jepang tersebut. Ken hanya merasa heran, namun dia tidak terlalu memikirkannya.
Cangkir teh wangi panas diletakkan di meja yang tepat di hadapan tempat duduk pria Jepang itu sebelumnya, cangkir kopi di depan Tony dan cangkir teh dingin di depan dirinya.
Pria Jepang itu menyadari keberadaan Ken dan dia kembali duduk di tempat semula.
"Silahkan, maaf tidak ada cemilan ringan karena Tony oji-san tidak memberikan kabar kalau akan datang kesini, apalagi membawa tamunya."
Ken menatap ke arah Tony yang hanya tersenyum cengengesan.
"Tidak apa, ini juga karena permintaan aku untuk bisa berkunjung kesini dan bertemu dengan kamu, putra dari One-chan dan kakak ipar Kevin-san."
Ken mulai merasa mendapatkan gambaran besar tentang indentitas Pria Jepang itu dari perkataannya. Pada saat itu juga dia mulai teringat kalau pria Jepang itu ada dalam foto pernikahan papa dan mamanya dan juga saat dirinya masih bayi.
Dia pernah bertanya Mamanya tentang siapa pria yang ada dalam pernikahan dan saat bayi tersebut saat dia berusia 10 tahun.
"Pria ini adalah adik laki-laki satu-satunya mama." Itulah jawaban yang dijawab oleh Mamanya saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Harian Kenshin Harun
Teen FictionKenshin Harun, remaja kelas dua SMP tidak pernah menyadari kalau dirinya akan mengantarkan kedua orang tuanya yang pergi ke Bali untuk honeymoon kedua menjadi mengantar menuju ke alam selanjutnya. Setelah kematian kedua orangtuanya, dia asuh oleh sa...