Setelah kejadian itu, pertandingan dilanjutkan dan Daiki masuk menggantikan pria berambut anime karena sedang dihukum lari mengelilingi lapangan sebanyak 5x dengan batas waktu sampai jam P.E berakhir oleh Sakajima sensei atas tindakan yang membahayakan teman sekelasnya.
Dengan Daiki masuk, arah pertandingan berubah menjadi menguntungkan bagi Tim B karena di kelas itu hanya Daiki yang ikut klub sepakbola sehingga permainan sepakbola tidak bisa diremehkan.
Meskipun dia dikepung tiga orang, dia dapat lolos dan memberikan operan pada rekan satu timnya yang kemudian berhasil melakukan eksekusi dengan sangat baik.
"Sial!" Sang kiper mengutuk dirinya karena tidak berhasil menjaga gawangnya.
"Maaf ... " Masao meminta maaf pada penjaga gawang karena dia tidak bermain dengan baik.
"Tidak ... tidak, ini sudah hal yang wajar, sejak Takahashi masuk ke tim lawan hal ini sudah pasti terjadi."
Masao hanya menundukkan kepalanya karena merasa bersalah.
"Ya, lagipula ini hanya pertandingan biasa, bukan kompetisi, tidak ada hadiah yang didapat pemenang juga, jadi mari kita bersenang-senang saja."
Sang kiper memberikan ucapan yang membuat Masao menjadi tidak merasa bersalah.
Dan pertandingan itu terus berlanjut sampai bel berbunyi yang menandakan jam olahraga telah usai. Para siswa dan siswi langsung menuju ke ruang ganti masing-masing untuk memakai seragam sekolahnya lagi.
Sedangkan Ken menuju ke kelasnya karena dia tidak perlu berganti apapun. Sesampai di kelas yang masih ditempati dia sendiri, Ken langsung menuju ke bangkunya dan menatap ke arah jendela yang menghadap ke lapangan tempat teman-teman berolahraga tadi.
Setelah beberapa saat, teman kelasnya mulai berdatangan satu persatu dan mereka menyibukkan diri dengan urusan masing-masing. Ada juga yang datang menghampiri Ken untuk membicarakan hal yang terjadi sebelumnya di pelajaran P.E.
Masao dan Daiki juga menghampiri Ken.
"Hei ... "
Ken melihat Eiko untuk pertama kalinya sejak dia berada di sekolah berbicara padanya. Meskipun begitu Ken berpura-pura tidak mengenal Eiko karena dia merasa itu yang diinginkan oleh Eiko setelah melihat perilakunya pada Ken.
"Ya?"
"Ummm ... " Eiko terlihat kesulitan untuk berbicara.
Ken masih menunggu dia berbicara sampai ada yang bersuara, tapi bukan Eiko, dia adalah Yui yang berdiri di samping Eiko.
"Eiko-chan kenapa hanya diam? Cepat katakan," pinta Yui.
"Kamu aja ... " Eiko akhirnya tidak berbicara pada Ken.
"Duh ... duh ... Kamu ini, Ken-kun kami ingin mengucapkan terima kasih atas pertolongan kamu tadi, kami belum mengucapkannya terima kasih atas pertolongan kamu tadi."
Ken menganggukkan kepalanya. "Tidak masalah, aku melakukan dengan refleks saja tadi."
"Meskipun begitu, kami tetap mau berterima kasih padamu, kalau tidak ada kamu tadi, mungkin aku dan Eiko-chan akan terluka."
"Ya, meskipun aku hanya bereaksi secara refleks saja tadi, Aku senang dan lega kalian tidak terluka."
Ken memberikan senyuman yang tulus dalam mengatakan hal itu.
"Kamu pria yang baik Ken-kun, apa kamu mau jadi pacarku?" Tanya Yui yang membuat Ken dan orang disekitarnya terkejut dengan pengakuan Yui.
"Yui! Apa yang kamu katakan? Kamu baru mengenalnya hari ini ... " Ucap Eiko yang terkejut dengan sikap sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Harian Kenshin Harun
Teen FictionKenshin Harun, remaja kelas dua SMP tidak pernah menyadari kalau dirinya akan mengantarkan kedua orang tuanya yang pergi ke Bali untuk honeymoon kedua menjadi mengantar menuju ke alam selanjutnya. Setelah kematian kedua orangtuanya, dia asuh oleh sa...