Daiki yang sudah berada di kelasnya bersama dengan teman-teman kelasnya langsung menyebarkan informasi tentang keberadaan Ken pada teman-temannya.
"Hei, sekolah kita ada murid baru dari negara luar."
"Murid asing? Aku mendengar beberapa gosip tentang itu dari para murid lainnya yang mengatakan kalau mereka melihat ada murid dengan warna kulit yang cukup mencolok, apa itu murid asingnya?" Seorang bertanya pada Daiki.
"Ya, dia berasal dari Indonesia, negara yang ada di Asia tenggara." Respon Daiki.
"Indonesia? aku baru pertama kalinya mendengar ada nama negara itu," ujar seorang perempuan.
"Kalau kamu tahu Bali, itu salah satu provinsi negara itu."
"Bali? Aku tahu tempat itu, liburan musim panas aku ke negara itu dan tempatnya sangat indah, banyak orang asing yang datang ke sana, jadi itu bukan negara, tapi nama provinsi di negara Indonesia." Respon dari seorang perempuan lainnya.
"Ya, aku juga baru tahu tentang itu, tapi pada intinya sekolah kita kedatangan murid asing, ini sangat terjadi, biasanya orang asing bersekolah di sekolah internasional tidak sekolah umum seperti sekolah kita," jelas Daiki.
Teman-teman pun menganggukan kepalanya.
Sementara itu, di salah satu tempat lainnya, masih dalam kelas tempat Daiki berada, seorang anak perempuan yang tidak ikut berkumpul di sekitar Daiki hanya mendengus kesal mendengar itu.
"Hmmp!"
"Kamu kenapa mendengus kesal seperti itu, Eiko-chan?" Tanya seorang perempuan yang duduk di sampingnya.
"Hanya merasa kalau hari ini aku merasa sangat sial, Yui-chan."
Yui hanya memiringkan kepalanya merasa heran dan Eiko tidak terlihat ingin memberikan penjelasan lebih jelas lagi pada dirinya.
******
Ken berjalan menuju di lorong sekolah lantai dua bersama dengan Suzuki sensei, menuju ke kelas yang ditempatkan oleh pihak sekolah. Nama lengkap Suzuki sensei adalah Rui Suzuki.
Sebelumnya dia sudah bertemu dengan kepala sekolah, Fumio Nakamoto dan wakil kepala sekolah, Benjiro Yamada, beserta guru lainnya, termasuk Sakajima sensei setelah mereka kembali dari aula sekolah.
Kepala sekolah adalah pria tua dengan rambut yang hilang tanpa bekas di kepalanya, namun badannya masih sangat muda dan atletis, memiliki karakter yang ceria, mengabaikan hal merepotkan dan penuh semangat.
Sedangkan kepala sekolah memiliki badan yang gemuk, berambut yang terlihat sangat keren dikalangan anak muda dan memakai kacamata dengan karakter tenang dan penuh perhitungan akan kedisplinan. kebalikan dari karakter kepala sekolah.
Dia berjalan bersama dengan Suzuki sensei karena kelas yang ditempatkannya berada di bawah tanggung jawab Suzuki, yakni kelas 1-2. Lebih gampang sebutnya, Suzuki sensei adalah guru wali kelas tersebut.
"Kenshin-kun, kamu tunggu disini dulu ya, sensei masuk terlebih dahulu dan kamu masuk setelah sensei panggil."
Ken menganggukkan kepalanya dan Suzuki langsung membuka pintu kelas 1-2 dengan menggeser ke kanan, masuk kedalam kelas tersebut.
"Ohaaayo~ semuanya." Sapa Suzuki dengan suara manja.
"Ohayo sensei!" Teriak para murid kelas tersebut dengan ceria.
"Cepat duduk di kursi masing-masing, kita akan mulai pelajarannya, bagaimana liburan musim panas kalian, apa kalian bersenang-senang?"
Para murid merespon dengan berbagai hal pada Suzuki, ada yang senang, lelah dan biasa saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Harian Kenshin Harun
Teen FictionKenshin Harun, remaja kelas dua SMP tidak pernah menyadari kalau dirinya akan mengantarkan kedua orang tuanya yang pergi ke Bali untuk honeymoon kedua menjadi mengantar menuju ke alam selanjutnya. Setelah kematian kedua orangtuanya, dia asuh oleh sa...