Makan Siang Bersama

1 1 0
                                    

Pelajaran di jam pagi telah selesai dengan sangat cepat tanpa terasa oleh Ken. Dia dapat dengan cepat membaur dalam setiap pelajaran di jam pelajaran yang berlangsung tersebut.

Tidak ada yang berbeda dengan sesi jam pelajaran di Jepang dengan Indonesia, hanya saja terdapat istirahat yang cukup lama dalam perpindahan dari jam pelajaran ke pelajaran selanjutnya atau istilahnya terdapat jeda beberapa menit di setiap penggantian jam pelajaran.

Hal ini sengaja dilakukan oleh pihak sekolah di Jepang untuk membiarkan para murid merilekskan pikiran dan tubuh sejenak agar siap mengikuti pelajaran selanjutnya.

Hal yang sangat berbeda dengan sekolah di Indonesia karena tidak ada waktu jeda saat pergantian jam pelajaran selanjutnya.

Walaupun ada, itu karena gurunya dalam perjalanan ke kelas dari ruang guru ataupun dari kelas yang cukup jauh. Bila gurunya jam pelajaran kedua sedang mengajar di kelas sebelah maka, guru itu akan langsung masuk ke kelas selanjutnya saat bel pelajaran jam pertama berbunyi.

Bel berbunyi menandakan jam pelajaran pagi telah usai dan memasuki jam istirahat makan siang. Banyak para murid teman sekelas yang keluar kelas sambil membawa bekal makan siangnya, menikmati makan siangnya di tempat lain.

Termasuk Eiko yang telah keluar kelas sejak guru mengakhiri pelajarannya, bersama dengan Yui, teman dekatnya di kelas tersebut.

"oh, Nogizaka-san terima kasih karena sudah mau berbagi buku pelajaran, maaf jika merepotkan kamu."

Ken melihat Asami mulai menggeser mejanya ke tempat semula. Dia tersentak kaget saat Ken berbicara padanya.

"Eh ... Ya ... sama-sama ... "

Setelah mengucapkan itu tidak ada lagi ucapan yang keluar dari mulut gadis itu. Dia fokus pada urusannya, yakni membereskan buku dan alat tulis untuk dimasukkan ke dalam laci dan mengeluarkan bentonya dan sebuah termos dari dalam tas sekolahnya, lalu keluar kelas, pergi entah kemana.

Ken hanya terdiam melihat itu dan kemudian membiarkannya saja, tidak memaksa untuk berbicara lagi padanya. Orang pemalu memang sulit untuk diajak berbicara atau ngobrol, apalagi orang itu adalah perempuan.

Buku dan alat tulis yang ada di atas meja dimasukkan ke dalam laci oleh Ken, lalu dia mengeluarkan bento atau bekal makan siang yang dibuat tantenya di pagi hari.

Bento milik Ken dibungkus dengan kain dan diikat dengan sangat rapi. Dia membuka Bento tersebut dan melihat kalau kotak bento itu terbagi menjadi dua, bagian atas berisi lauk pauk berupa telur, udang tempura, dan sayuran seperti wortel, brokoli dan kacang polong.  Sedangkan bagian bawah berisi full nasi.

Tidak ada orang yang berkumpul di sekitar Ken saat ini, karena sebelumnya mereka sudah melakukannya saat diwaktu jeda pergantian pelajaran dengan bertanya-tanya berbagai hal pada Ken, pertanyaan yang belum ditanyakan saat sesi perkenalan.

"Woww ... isi bentomu sangat keren, kenshin-san."

Ken mendengar orang yang memuji isi bento miliknya, dia melihat kalau itu adalah Daiki yang datang bersama dengan Masao di belakangnya.

"Apakah seperti itu? Bagiku ini biasa saja," ujar Ken.

Daiki langsung memutarkan kursi yang berada di depan meja Ken dan mendudukinya. Dia juga meletakkan bento miliknya di meja Ken.

"Aku ikut makan siang bareng denganmu ya?" Tanya Daiki.

Ken menganggukkan kepalanya dengan singkat.

"Aku juga boleh, Kenshin-san?" Tanya Masao yang berdiri di samping Ken.

"Tentu Yamada-san."

Ken telah memberi tahu pada semua teman kelasnya kalau mereka bisa memanggil aku dengan Ken atau Kenshin tidak dengan Harun. Dia menjelaskan hal yang sama tentang itu seperti dia menjelaskan pada Daiki sebelumnya.

Catatan Harian Kenshin HarunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang