**>®<**
Akhir dari segalanya adalah kesabaran
Jangan pernah mengeluh apa yang didapat tapi nikamtilah karena itu sudah rezeki dari Allah
**>®<**(instagram: @rahmanastn )
Happy reading all💕
********
Dengan sekuat tenaga dan juga air mata yang ditahan Adnan berusaha agar dia tetap kuat untuk menghadapi keadaan yang sekarang ini.
Dia tidak sanggup melihat istrinya yang sedang merasakan sakit demi kehadiran malaikat kecil mereka. Kalau bisa digantikan Adnan ingin dialah yang merasakan posisi istrinya.
Hari ini Afifah ingin melahirkan, karena kandungannya sudah memasuki sembilan bulan. Dan saat ini Afifah merasakan mules dan sakit diperutnya, sehingga keringat dingin keluar dan juga ringisan. Jangan lupa remasan yang dia lakukan ditangan Adnan karena merasakan sakit yang luar biasa.
Tapi dengan sabar Adnan menahannya, karena dia tau sakit yang ditangannya tidak sebanding dengan sakit yang Afifah rasakan. Tidak henti dia mengucapkan zidkir disamping telinga Afifah, sambil berdoa kepada Allah agar diberi kekuatan kepada istrinya.
"Adek gak tahan lagi" ucap Afifah dengan nafas yang memburu.
"Sabar sayang. Kamu harus berdoa meminta sama Allah agar diberi kekuatan" jawab Adnan sambil mengusap kepala Afifah dan menciumnya. Tidak sadar air matanya sudah keluar karena merasa kasihan melihat kondisi Afifah.
"Sekarang sudah bukaan kedua ya buk. Ibu harus mengejan dengan kuat agar bayinya keluar" ucap dokter mengarahkan Afifah.
"Ayo sayang. Kamu pasti bisa" Adnan terus memberikan kata semangat untuk Afifah. Dengan kekuatan yang ada Afifah berusaha mengejan sekuat tenaga agar bayinya keluar.
"Iya buk seperti itu. Sedikit lagi buk agar bayinya keluar" dengan semangat dokter menyuruh Afifah terus mengejan. Sampai akhirnya suara tangisan bayi memenuhi ruangan tersebut.
Adnan yg mendengar langsung mengucapkan syukur kepada Allah dengan air mata yang tidak bisa dibendung lagi karena bahagia.
"Alhamdulillah sayang, terimakasih sudah mau berjuang untuk anak kita" Adnan tidak hentinya mengecup kening Afifah dan mengucapkan terimakasih karena pengorbanan Afifah. Dia juga teringat bahwa umi nya juga pasti merasakan seperti ini saat melahirkannya. Tapi dia sebagai anak masih saja kadang berbuat salah kepada uminya. Dari ini Adnan tidak akan pernah membuat uminya sedih, itulah janjinya kepada dirinya.
Afifah yang masih merasakan lemas dan nafas yang belum teratur hanya bisa mengeluarkan air mata. Beginikah sakitnya saat melahirkan, lantas bagaimana dengan uminya yang dulu saat melahirkannya. Dia sedih dan juga bahagia, bahagia karena malaikat kecilnya sudah lahir ke dunia dan sedih juga dengan pengorbanan uminya kepadanya seperti pengorbanannya saat melahirkan.
"Selamat ya pak, anak bapak dan ibuk laki-laki" dokter memberikan bayi Adnan dan Afifah setelah di bersihkan. Dengan bahagia Adnan menyambut anaknya kedalam gendongannya. Adnan langsung menghadap kiblat dan mengajankan anaknya.
Afifah yang melihat sangat merasa terharu. Disana suaminya sedang mengajankan bayi mereka dengan suara yang begitu merdu membuat dia tidak hentinya mengeluarkan air mata.
Setelah selesai Adnan menghampiri Afifah bersama bayi mereka. Dia memberikannya kepada Afifah dengan sangat hati-hati.
"Anak kita sangat putih. Dia mirip sama abang" ucap Afifah mengelus pipi bayinya yang sangat lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istikharah Cinta Memanggilku
Espiritual[Sebelum baca silahkan di FOLLOW dulu] 📍Revisi setelah tamat 📌PLEASE jangan di copy🙏 __________________________ Jodoh, aku tidak mengetahui kapan dia datang dan dimana dia sekarang. Yang sekarang aku lakukan berusaha untuk memperbaiki diri sebaik...