Part 18💜

5.5K 283 6
                                    

Sesuai janji rahma updatenya cepat.
Part ini gak tau gimana isinya tapi yah baca ajalah..

Kalau partnya masih pendek maklumi aja yah teman-teman, karena otak gak bisa diajak mikir untuk saat ini😂

Jadi silahkan vote dan komen sebanyak-banyaknya⭐


Happy reading all💕

**>®<**
Aku belajar dari masa lalu untuk berubah menjadi lebih baik lagi.
Semua orang mempunyai masalalu yang baik ataupun yang buruk.
Jangan terlalu singgah dimasa lalumu, karena ada masa depan yang saat ini menunggumu.
**>®**

(ig: rahmanastn)

****
"Sekarang abang jelasin siapa sebenarnya Syifa itu, kenapa dia begitu akrab sama abang. Bilang kangen segala lagi." ucap Afifah dengan muka cemberut.

Sekarang mereka sedang berada dikamar setelah pulang bersama dari kantor Adnan.

Setelah membereskan semuanya Afifah langsung memakai cadarnya, dia ingin cepat-cepat pulang untuk mengistirahatkan pikirannya saat ini.

"Adek mau pulang." ujarnya setelah merapikan cadarnya.

"Loh kok pulang, abangkan mau jelasin sama adek tentang yang tadi." jawab Adnan heran.

"Nanti aja jelasinnya dirumah. Sekarang adek mau pulang, kalau abang gak bisa nganter adek naik taxi aja."

"Yaudah ayo abang anter." jawab Adnan pasrah.

Adnan berjalan disamping Afifah sambil menggandeng tangannya. Biasanya tanpa disuruh istrinya itu langsung menggandeng tangannya, tapi karena moodnya yang buruk jadilah Adnan yang langsung merahi tangan istrinya.

Ketika didalam mobilpun Afifah tetap saja diam tanpa berkata apapun.

Yah katakanlah Afifah lebay karena masalah yang begituan membuatnya sampai seperti itu. Tapi apalah dayanya rasa cemburunyalah yang terlalu berlebihan. Dia juga tidak tau kenapa bisa seperti ini, mungkin karena usianya yang terlalu muda dan dari dulu memiliki sifat yang manja membuatnya sedikit kekanak-kanakan.

"Syifa itu teman abang saat SMA dulu. Dulu kami sangat akrab banget, tapi setelah lulus SMA kami berpisah karena kuliah di universitas yang berbeda." ucap Adnan dengan ragu.

"Abang ada hubungan spesial sama dia." tanya Afifah penasaran.

Adnan diam dan mengalihkan wajahnya kearah lain. Dia belum siap untuk menjelaskannya saat ini, walaupun itu masa lalu tapi rasanya dia masih belum bisa melupakan rasa kecewanya.

"Kok abang diam, berarti betul dong kalau abang punya hubungan spesial sama dia." ucap Afifah lagi.

"Abang akan jelasin semuanya tentang masa lalu abang sama adek. Tapi percayalah itu semuanya hanya masa lalu yang sudah abang buang jauh-jauh." sahut Adnan yang dijawab anggukan oleh Afifah.

"Saat masih SMA abang memang mempunyai perasaan yang lebih kepadanya, abang sangat mengaguminya karena sikapnya yang lemah lembut. Tapi sebisa mungkin abang menyimpannya sampai kami lulus sekolah dan melanjutkan keperguruan tinggi. Dulu saat kuliah kami masih sering kontekan walaupun beda universitas. Tapi saat selesai S1 abang mengungkapkan perasaan abang sama dia dan ingin melamarnya menjadi istri abang. Dan saat itu dia tidak menerimanya karena ingin melanjutkan pendidikannya keluar negri, dari situlah abang sangat kecewa sama dia karena dia menolak niat baik abang yang ingin melamarnya, mungkin karena gak jodoh. Dari situ abang berusaha melupakannya dan melanjutkan kehidupan abang mengambil pendidikan untuk S2." Adnan menatap wajah istrinya saat mengucapkan kalimat panjang lebarnya.

Istikharah Cinta MemanggilkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang