Yeosang itu serba kekurangan. Iya, buktinya untuk biaya kuliahnya saja dia perlu mencari kerja paruh waktu. Untung saja temannya itu punya pacar, namanya Choi San yang sekaligus adalah hobae-nya di kampusnya. Dia menawarkan sebuah pekerjaan mudah, yaitu menjadi guru privat untuk adiknya yang berusia dua belas tahun. Masih unyu dan polos.
Kira-kira begini katanya, "Bagaimana kalau Sunbae mengajari adikku? Kebetulan, mama sedang mencari guru privat. Penghasilannya lumayan besar juga."
Yeosang terima saja dan benar saja, keluarga Choi itu kaya dan memberikan upah yang lebih dari cukup.
Tapi sekarang Yeosang berlari sekencang-kencangnya. Siang ini Yeosang memang tidak ada kelas kuliah, tapi sekarang ada jadwal mengajar. Sayangnya Yeosang sedikit telat karena ada masalah.
Sesampainya di sana, ia melihat adik hobae-nya itu sedang menunggunya di ambang pintu.
"Maaf kakak telat. Tadi ada urusan," seru Yeosang saat sampai di depan anak lelaki itu dengan wajah bersalah.
"Jongho, kamu baik-baik saja?" Tanya Yeosang curiga. Wajah Jongho (Adik San) terlihat muram. Bukan, malah muram sekali. Yeosang jadi tidak enakan melihat anak itu, jadi Yeosang berspekulasi bahwa anak itu terlihat muram karena keterlambatannya. Tapi Yeosang mikir juga, memangnya anak seusia Jongho hobi belajar?
"Loh, Jongho kenapa murung? Karena kakak telat ya? Maafin Kak Yeo, ya?"
Jongho menggeleng lemah. Jawabannya bikin Yeosang jadi overthinking.
Ni anak kenapa?
Serius. Yeosang kebingungan. Bahkan dianya tidak disuruh masuk, seperti yang biasa dia lakukan.
"T-Tiny..." Cicit Jongho dengan gugup. Yeosang mengernyit dengan ucapan Jongho yang belum ia mengerti. Suaranya agak kecil dan tidak jelas.
"Maksudnya?"
"Tiny hilang... Aku barusan kasih Tiny makan. Sekarang entah kemana," jelas Jongho dengan nada semakin sedih.
Sekarang Yeosang mengerti alasan dibalik wajah murung Jongho. Bukan karena keterlambatannya ternyata, tapi karena Tiny atau yang biasa disebut Atiny itu hilang. Iya, si kucing betina dengan bulu putih bersih yang lebat. Itu kucing kesayangan Jongho, bisa dibilang kesayangan Yeosang juga mengingat dirinya juga suka mengelus dan ikut memberikan makan kucing itu.
Yeosang sih mau aja untuk melanjutkan kegiatannya untuk mengajar. Tapi melihat Jongho yang kelihatan tidak mood membuat Yeosang simpati. Kalau memaksanya belajar nantinya tidak berguna dan tidak akan masuk ke otak. Jadi Yeosang merasa berkewajiban untuk membantunya.
"Sudah dicari?"
Jongho mengangguk cepat. "Ke semua tempat di rumah. Tapi aku gak bisa nemu Tiny..."
"Ya sudah, sini." Yeosang mengulur tangannya ke arah Jongho dan anak lelaki itu menatap tangan Yeosang dengan mengernyit. Yeosang mengisyaratkan Jongho untuk meraih tangannya. "Ayo cari bareng."
Jongho tersenyum lebar dan mengangguk cepat. Kemudian meraih tangan Yeosang yang terulur dengan raut wajah yang bahagia.
Awalnya mereka mencari kemana Tiny biasa pergi. Kata Jongho sih si kucing perginya sering ke taman atau tiduran di atas pohon. Tapi sayang, mereka berdua sudah mencarinya sampai ke taman, bahkan sampai menatap curiga ke setiap pohon di rumah orang. Tapi nihil, tidak ada jejak sama sekali.
"Apa mungkin Tiny tersesat?" Gumam Jongho disela-sela pencariannya. Memang, kucing itu terlalu manja dan jarang pergi terlalu jauh. Kerjaannya cuma rebahan mulu sambil menonton Music Video di YouTube. Mungkin kalau keliaran jauh-jauh bisa jadi si kucing tersesat.
KAMU SEDANG MEMBACA
JongSang Daily
FanfictionCollection of Oneshoot/ Drabble/ Short Story for JongSang • BxB (Boy x Boy) • Can switch! (Dom & Sub It's nOT too important for me^^) Lastly, Enjoy