☀️--------☀️
02 Februari 2021
Seperti kesetanan Linda menggedor pintu rumah Ilios membabi buta. Cewek itu mengabaikan Bono yang berusaha menenangkannya. Selain itu, Linda juga tak memikirkan tangannya yang mulai terluka.
"Sialan! Kemana lo brengsek!"
"Lin, m-mungkin Ilios gak ada di rumah."
Linda lagi-lagi menyingkirkan tangan Bono yang sedari tadi menahan lengannya.
Beberapa detik berikutnya Bono terkejut saat melihat Ilios datang dengan keadaan yang jauh dari kata baik. Cowok itu terlihat benar-benar kacau.
Baju dengan kerah robek, celana lusuh, rambut berantakan, wajah dipenuhi luka. Ilios berdiri menatap Bono dan Linda dari pintu pagar kayu rumahnya.
"Ilios."
Mendengar suara Bono, Linda menghentikan aksinya. Cewek itu berbalik dan menatap nyalang Ilios yang masih bergeming di sana.
Linda berderap mendekat ke arah Ilios. Ketika sampai di depan cowok itu, tangannya mengayun untuk menamparnya.
Wajah Ilios terdorong ke kanan. Cowok itu hanya diam tanpa reaksi apapaun. Padahal jika dilihat dari kemerahan di pipi cowok itu, jelas jika tamparan Linda pasti sangat menyakitkan.
"Lo kemana aja brengsek! Kania udah di makamin dan lo bahkan gak ada di sana?!"
☀️☀️☀️
Suara gaduh dari luar membuat Aruna yang masih bertahan di toilet berjengit. Sejujurnya cewek itu malu setengah mati. Sebelumnya ia sudah berburuk sangka pada Ilios dan sumpah demi apapun Aruna masih bimbang ingin keluar sekarang atau nanti.
Kembali, suara gaduh itu membuyarkan isi pikiran Aruna. Rasa penasaran itu lebih besar dengan rasa malunya. Aruna akhirnya membuka perlahan pintu toilet untuk mengintip.
Mata Aruna membola saat menemukan Linda dan Bono ada di sana. Melihat ekspresi Linda yang tampak kesal, Aruna tahu jika keadaan di luar sedang tidak baik-baik saja.
Dalam sekali gerak, Aruna membuka lebar pintu toilet. Keadaan itu membuat ketiga orang yang berada di UKS menoleh serempak.
Linda salah satu yang paling over, cewek itu melangkah lebar ke arah Aruna. "Ar ... Lo gakpapa kan?"
Aruna mengernyit. "Emang gue kenapa?"
Suara Linda masih terdengar panik. Aruna tidak habis pikir. Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Teman sebangkunya itu membuka ponsel dan menunjukkan sebuah video padanya.
Video berdurasi dua menit lebih itu mempertontonkan Aruna yang sedang berdiri di depan cowok, hingga cowok di video itu ambruk menimpa Aruna. Entah kenapa melihat itu, wajah Aruna berubah seperti tomat.
"Gue kaget banget pas liat video ini." Linda bersuara. Cewek itu menatap Aruna lekat. "Lo beneran gakpapa kan? Lo gak diapa-apain kan sama dia?" Linda menunjuk Ilios yang duduk di atas kasur.
"Lin, gue gakpapa." Aruna tersenyum canggung.
Linda memperhatikan Aruna lagi. "Trus itu apa di pinggang lo?"
"O-oh ini?" Aruna menggaruk dagunya yang tak gatal. "Gue tadi bocor, trus Ilios minjemin seragam---"
Belum sempat Aruna menyelesaikan ucapannya, tangan cewek itu ditarik oleh Linda keluar dari UKS.
Bono yang sedari tadi diam, menatap Ilios. "Yos, aku keluar. Semoga kamu cepat sembuh," ujarnya lalu mengikuti Aruna dan Linda.
"Udah gue bilang kan Ar, jauhin Ilios," kata Linda jengkel.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILIOS
Teen FictionDari kecil sampai umurnya menginjak tujuh belas tahun, Aruna sudah lebih dari sepuluh kali pindah sekolah. Alasannya hanya satu, ayahnya seorang perwira polisi, dan ia harus mengekori kemanapun ayahnya dipindah tugaskan. Saat Aruna terpaksa pindah s...