ILIOS - Delapanbelas

4.3K 400 18
                                    

☀️--------☀️

09 Juni 2020

"Tolong Kania, ceritakan yang sebenarnya pada kami."

Linda yang akan melangkah masuk ke rumah Kania tampak berhenti saat mendengar suara Bu Alina. Cewek itu menggeser tubuhnya di balik pintu dan mengintip ke arah ruang tamu.

Awalnya Linda ingin menemui Kania pasca berita besar tentang sahabatnya yang hamil. Sebelumnya ia sudah menghubungi sahabatnya itu, namun Kania tidak menjawab telpon dan membalas chatnya sama sekali.

Melalui ekor matanya, Linda bisa melihat di dalam ada Kania, Ilios, Pak Arya, dan Bu Alina.

Cewek itu mengernyit, kenapa ayah Kania tidak ada?

"Benar, Bu. Kami memang melakukannya."

Linda membekap mulutnya. Jawaban itu bukan berasal dari Kania, tetapi Ilios.

Linda benar-benar tidak menduga jika gosip itu benar adanya. Tapi kenapa mereka melakukan ini?

Bisa dilihat Bu Alina memijat kepalanya. Sepertinya wanita itu sama terkejutnya dengan Linda.

"Jadi kalian melakukan ini karena suka sama suka?"

Mendengar itu Linda semakin menajamkan telinga. Ia harus tahu alasannya.

"Tidak, Bu. Saya yang memaksa Kania."

A-apa?

Linda mencengkeram tangannya. Cewek itu tidak habis pikir. Kenapa Ilios tega melakukan ini pada Kania? Padahal yang ia tahu Ilios sempat menolak Kania saat sahabatnya itu mengungkapkan cinta pada cowok itu. Tapi sekarang, apa ini?

Linda memutuskan untuk pergi dari sana sebelum ia ketahuan menguping. Lebih baik ia kesini nanti malam.

Tanpa Linda ketahui, pembicaraan ke empat orang itu masih belum selesai.

☀️☀️☀️

Linda menatap langit-langit kamarnya dengan gelisah. Kejadian di dalam video itu masih terbayang dipikirannya. Ia memang tidak menyangkal perihal perbuatan Ilios pada Kania. Tapi ia yakin jika Ilios tidak akan melakukan itu pada wanita lain.

Linda bangkit lalu memaksakan tubuhnya untuk berdiri dan melangkah menuju meja belajarnya. Cewek itu membuka sebuah kota berwarna merah muda yang sudah berdebu dari dalam laci.

Diambilnya sebuah gelang dari dalam sana.

Perhatiannya teralih pada surat yang juga berada dalam kotak itu. Lalu sebaris kalimat ungkapan cintanya yang memalukan membuat Linda tersenyum getir. Ia tidak menyangka pernah membuat surat yang menggelikan seperti ini.

Sudah dua tahun berlalu. Namun, masih saja perasaanya tidak berpaling dari cowok yang saat ini sangat ia benci itu. Meskipun perasaan itu sudah tak sebesar dulu.

☀️

Ilios berhasil menginjakkan kaki di halaman sekolah sebelum pukul tujuh.

Pasar di jumat pagi benar-benar sangat membludak. Awalnya Ilios sempat tergiur untuk terus menerima permintaan angkut barang yang padat, tapi segera sadar jika ia harus segera ke sekolah. Ilios tidak boleh membolos. Ia tidak ingin memberikan lebih banyak alasan pada pihak sekolah untuk bisa mengeluarkannya.

"Masih ada muka kamu, buat masuk sekolah?" Teriak pria yang berdiri di dekat pagar. Pakaian dinas di tubuh guru bagian kesiswaan itu terlihat licin di mata Ilios. Bertolak belakang dengan seragam pramukanya yang kusut dan kusam.

ILIOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang