☀️--------☀️
07 Januari 2021
Lima hari setelah Kania meninggal suasana kelas 11 IPA 1 kembali seperti semula. Beberapa hari ke belakang suasana sekolah memang terlihat sunyi karena masa berkabung.
Kebanyakan dari para siswa merasa sedikit bersalah. Pasalnya, hari-hari semasa Kania hamil sampai melahirkan, cewek itu selalu dihina dan dikucilkan. Kania yang tidak tahan, memilih untuk berhenti sekolah.
Jelas alasan Kania tidak masuk bukan karena sekolah mengeluarkan cewek itu, karena sistem peraturan SMA Graha Bakti memang tidak akan mengeluarkan siswa bermasalah sebelum ada rapat khusus yang membahas mengenai kasus yang berkaitan.
Sementara Ilios, cowok itu lebih kuat dari pada Kania. Ilios memasang tembok untuk dirinya sendiri, sehingga cowok itu masih bertahan untuk tetap masuk sekolah meskipun dicaci maki.
"Sekarang lo nyesel kan udah belain Ilios?"
Shella menggeser tempat duduknya dan mendekat ke meja di sampingnya. Meja Linda.
Perkataan Shella membuat Linda mengeratkan cengkraman tangannya.
"Nape lo diem, Lin? Gak bisa jawab?" todong Shella sekali lagi.
Linda menutup matanya muak. Dari dulu Shella memang tidak suka pada Kania, karena cewek itu merasa tersaingi dengan kepintaran dan kecantikan Kania. Selain itu faktor lain yang membuat cewek itu semakin membenci Kania, karena kedekatan Kania dengan Ilios.
"Gak usah ganggu Linda bisa?" celetuk Beby yang datang bersama Vivi. "Kapan sih lo bisa diem sehari tanpa gangguin orang lain?" sambung Vivi menatap Shella jengkel.
Shella menyunggingkan senyum miring. "Gue cuma mengklarifikasi sesuatu aja. Dulu Linda masih belain Ilios waktu anak-anak lain ngatain dia brengsek." Cewek itu menumpu kepalanya dengan tangan dan menatap Linda penuh kemenangan.
"Dan lihat sekarang, lo tahu sendiri kan kalo Ilios itu emang bajingan keparat. Udah bikin Kania hamil, eh pas Kania udah mati tuh orang bahkan gak nongolin batang hidungnya."
Plak!
Sebuah tamparan mendarat di pipi Shella membuat cewek itu meringis.
Perkataan Shella memang seratus persen benar. Linda memang mengakui selama ini ia sudah salah menilai Ilios. Ia pikir Ilios dan Kania memang melakukan kesalahan fatal dengan berhubungan di luar nikah, itu saja. Ia tidak percaya jika Ilios tega memerkosa Kania.
Namun saat ia tahu Ilios tidak hadir di pemakaman Kania, Linda tahu, jika Ilios memang sepengecut itu. Ia jadi yakin jika memang Ilios bisa setega itu melakukannya pada Kania.
"Sialan! Berani ya lo nampar gue?" Shella mengusap pipinya yang memerah. "Lo tanya seluruh kelas, kalo perkataan gue emang valid. Lo gak bisa ngelak dan ngelarang anak-anak lagi buat bully Ilios lagi!"
Linda menatap Shella tajam. "Gue sama sekali gak peduli kalo lo sama anak-anak lain mau ngelakuin apapun pada Ilios." Linda menunjuk Shella tepat di wajah cewek itu. "Tapi, jaga omongan lo tentang Kania. Dia meninggal, bukan mati. lo pikir Kania binatang?"
Shella terkekeh. "Lebay amat lo, mau gue bilang mati atau meninggal gak ada urusannya sama lo."
Sudah cukup. Kesabaran Linda sudah mencapai titik maksimal. Cewek itu segera menarik rambut Shella ke belakang.
Beby dan Vivi segera melerai pertengkaran itu sementara siswa yang lain mulai berkerumun.
☀️☀️☀️
KAMU SEDANG MEMBACA
ILIOS
Teen FictionDari kecil sampai umurnya menginjak tujuh belas tahun, Aruna sudah lebih dari sepuluh kali pindah sekolah. Alasannya hanya satu, ayahnya seorang perwira polisi, dan ia harus mengekori kemanapun ayahnya dipindah tugaskan. Saat Aruna terpaksa pindah s...