☀️--------☀️
20 November 2021
"Ck ... Jadi lo udah tahu yang sebenarnya?" tanya Arman menatap Ilios remeh.
Cengkeraman tangan Ilios di sisi tubuhnya menguat. Ia melihat wajah di depannya itu tak menunjukkan penyesalan sama sekali.
"K-kenapa? Kenapa lo lakuin itu ke Kania?" Ilios menyerbu Arman dengan pertanyaan.
Arman terekekeh. Tangannya segera terlipat di dada. "Gue ngelakuin itu ke Kania karena gue pengen, dan gak ada satu orang pun yang bisa ngehalangin gue!"
"Dari dulu, gue emang pengen nyobain tubuh Kani---"
Sebuah pukulan mendarat di bibir Arman. Cowok itu meringis. Meski begitu, ekspresi licik di wajahnya tidak hilang.
"Tutup mulut lo bajingan!"
Arman menatap Ilios tajam. "Oke ... Gue bakal diem. Terus abis ini apa? Lo mau apa, hah?"
Ilios menarik napasnya dalam. "G-gue mau lo tanggung jawab."
Tawa segera keluar dari bibir Arman. "Tanggung jawab? Gue?"
Sungguh, Ilios tidak tahan ingin menghajar wajah itu lagi. Namun, kali ini ia tidak akan gegabah. "Ya! Lo harus tanggung jawab."
"Ck! Buat apa gue tanggung jawab! Lo kan udah tanggung jawab gantiin gue. Dan, wow ... Thanks bro! Gara-gara lo gue gak perlu susah payah nyuruh bokap gue buat nutupin yang sebenarnya. Sama kaya yang gue lakuin setelah make cewek-cewek Graha lain."
"A-apa?" Ilios terperangah. Apa maksudnya cewek-cewek Graha lain?
"Jangan bilang lo?"
"Yeah, gue yang ngelakuin itu ke cewek-cewek Graha yang udah pada pindah itu," jawab Arman tenang. Seolah apa yang dia lakukan sesuatu hal yang wajar.
Ilios menggeleng tak habis pikir. Selama ini dia begitu naif dan hanya fokus menutupi kesalahan Kania. Ia tidak sadar, justru karna perbuatannya, banyak cewek-cewek lain yang menjadi korban karena penjahat kelamin yang sebenarnya masih bebas.
Baiklah, kali ini Ilios sendiri yang akan menangkap Arman.
Ilios memang diam-diam merekam pembicaraan Arman di ponselnya.
"Lo udah gila!"
"Emang, dan gak ada yang bisa ngehentiin gue," balas Arman dengan smrik andalannnya.
"Gue bakal bilang ke semua orang yang sebenarnya," lanjut Ilios membuat Arman terbahak di tempatnya.
"Hell, lo punya bukti?"
Ilios meneguk ludahnya kelu, sementara Arman mengernyit menatap gerak gerik Ilios yang mencurigakan.
"Apa yang lo sembunyiin di belakang lo?"
Ilios berjengit. Sial. Dia ketahuan.
Arman melangkah mendekat. Sementara Ilios segera melangkah mundur.
"Bangsat! Lo ngrekam omongan gue?"
Ilios bergerak untuk berlari, Namun Arman lebih cepat menahan tubuhnya.
"Serahin hape lo!"
Ilios memberontak. Ia mendorong Arman ke belakang membuat Arman tersungkur di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILIOS
Teen FictionDari kecil sampai umurnya menginjak tujuh belas tahun, Aruna sudah lebih dari sepuluh kali pindah sekolah. Alasannya hanya satu, ayahnya seorang perwira polisi, dan ia harus mengekori kemanapun ayahnya dipindah tugaskan. Saat Aruna terpaksa pindah s...