☀️--------☀️
11 November 2021
Elang melahap makanannya dengan tenang. Begitupun seluruh keluarganya di meja makan.
Hari ini perasaan Elang sangat amat baik. Alasanya hanya satu, akhirnya Ilios ditendang dari sekolah. Sesuatu yang sangat ia inginkan sejak tahun lalu.
"Al ... Lelaki yang ngantar kamu pulang waktu itu, gak pernah kesini lagi?"
Alina yang tangan kirinya sibuk mengetikkan pesan sementara tangan kanan memasukkan makanan ke mulut segera menoleh. "Lelaki siapa, Ma?"
Mama cemberut. "Itu lo, yang nganter kamu malam-malam."
Elang menelan makanannya bulat-bulat. Ia tahu setelah ini ketenangan makan malam ini akan rusak karena perdebatan dua wanita di meja makan, dengan masalah yang sama.
"Oh itu ... Dia cuma kenalan biasa, Ma."
"Ih ... Kirain gebetan kamu."
Alina mengendikkan bahu lalu berlaih ke Papa. "Pa, jadi gimana sama Ilios?"
Mendenga nama itu disebut, Elang menghentikan kunyahan. Diam-diam cowok itu mendengarkan obrolan keduanya.
Hendry menatap putrinya sekilas. "Rekaman itu udah diselidiki sama kepala sekolah. Hasilnya memang Pak Deny udah ngasih bocoran soal sama Citra. Jadi kami sepakat tidak akan mengeluarkan Ilios.
Kali ini Elang terhenyak. "Maksudnya apa Pa?"
Alina menoleh pada adiknya. "Hasil ujian tryout citra, anak kelas dua belas ipa 2 ternyata dianggap hangus karena gak murni, dan dia dapet bocoran soal dari Pak Deny. Jadi, Ilios naik ke peringkat sepuluh. Soalnya Citra masuk sepuluh besar.
Genggaman tangan Elang di sendok menguat. Sial!
"Si anak bermasalah itu ternyata masih hoki aja, ya," sahut Mama membuat Alina menatap mamanya tak suka.
"Bukan hoki, Ma. Tapi Ilios emang udah belajar dengan keras supaya bisa masuk sepuluh besar."
Mama tampak tak menanggapi dan hanya mengendikkan bahu singkat.
"Aku ke atas dulu."
"Loh, Lang. Makanan kamu kan belum habis," sergap Mama.
"Udah kenyang, Ma," jawabnya lalu berderap meninggalkan meja makan dan menuju ke kamar.
Setelah sampai di kamar, Elang segera menutup pintunya dan meninju pintu itu keras.
"Sial! Kenapa Ilios selalu lolos?!"
Elang segera meraih ponselnya di nakas. Cowok itu membuka galeri dan melihat satu persatu foto-foto Ilios dan Aruna yang berhasil ia dapatkan diam-diam.
Tak menunggu lama, Elang segera mengirimkan foto itu ke salah satu kontak.
081851923xxx
Gue mau lo sebarin foto ini ke anak Graha Bakti.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILIOS
Fiksi RemajaDari kecil sampai umurnya menginjak tujuh belas tahun, Aruna sudah lebih dari sepuluh kali pindah sekolah. Alasannya hanya satu, ayahnya seorang perwira polisi, dan ia harus mengekori kemanapun ayahnya dipindah tugaskan. Saat Aruna terpaksa pindah s...