☀️--------☀️
17 April 2020
"Kenapa? Kenapa kita gak bisa pacaran?"
Ilios menoleh ke arah Kania yang menatapnya sedih. Mata cewek itu mulai berkaca-kaca. Sementara tangannya bergetar hebat.
"Bukannya lo sendiri yang bilang kalo lo suka sama gue?" todong Kania lagi. Tangannya menggenggam lengan Ilios erat. Cewek itu meringis pelan, karena lebam di pangkal ibu jarinya.
Cengkeraman tangan Kania mengerat. Meski begitu Ilios masih bergeming di tempatnya.
Mereka masih berada di bawah pohon di samping lapangan olahraga. Jam pulang sekolah sudah berakhir beberapa waktu lalu. Sekolah masih sedikit ramai oleh beberapa siswa yang lalu lalang untuk keperluan ekstra atau pelajaran tambahan.
Ilios melirik ke arah beberapa siswi yang duduk di gazebo yang tak jauh dari tempat ia dan Kania berdiri.
"Kita bicarain ini di luar sekolah."
"Kenapa?" Kania menahan Ilios yang ingin pergi. "Lo malu? Kalo anak-anak tahu gue nembak lo di sini?"
Ilios mendaratkan tatapannya pada cewek di sampingnya. Di bawah mata cewek itu terdapat lengkungan hitam. "Kenapa lo jadi kayak gini sih Ni? Ayah lo bikin lo sedih lagi?"
Kania terperanjat. Bibir cewek itu terkatup rapat.
Ilios menghela lelah, ia menemukan alasan kenapa Kania tiba-tiba mendesak dirinya untuk menerima cewek itu menjadi pacarnya.
"Jadi kali ini apa? Ayah lo yang selalu terobsesi sama kesempurnaan nilai lo itu gak mungkin ngijinin kita pacaran."
Kania melepaskan tangannya dari lengan Ilios. "Bener, justru itu yang gue pengen. Gue pengen Ayah tahu kalo gue bukan boneka dia."
"Jadi lo manfaatin gue buat bikin Ayah lo marah?"
"A-apa?" Kania mendadak terkejut.
"Tebakkan gue bener kan?"
Bukannya merasa terintimidasi, Kania justru tertawa. "Lo gak tahu apa-apa."
"Kalo gitu kasih tahu gue." Ilios mencengkeram bahu Kania membuat cewek itu meringis kesakitan.
Ilios mengernyit. Ilios ingin menyibak kerah baju Kania namun segera ditahan oleh cewek itu.
"Jangan bilang, lo dipukul lagi sama Ayah---"
"Yos, bantu gue." Kania menyela cepat. Cewek itu menatap Ilios lekat.
"Kalo lo gak mau jadi pacar gue ..." Kania memasang wajah putus asa itu lagi. "Bikin gue hamil anak lo Ilios."
☀️☀️☀️
Di sepanjang jalan pulang, Aruna masih tidak bisa menghilangkan segala macam pikiran tentang Ilios. Dari cerita Bono, sudah jelas banyak kejanggalan dari kisah masa lalu cowok itu.
Jika dirangkai dalam sebuah puzzle, mungkin ada lebih dari tiga bagian kepingan puzzle yang hilang.
Pertama, apa alasan Kania sering menghilang dan tidak masuk sekolah pasca Ilios menolak cintanya? Jika hanya karena Kania marah, hal ini terdengar tidak masuk akal. Memang bisa saja cewek itu marah, tapi apa mungkin sampai tidak masuk sekolah?
Kedua, apa alasan Ilios mengakui dirinya memperkosa Kania? Posisinya Ilios adalah tersangka, kenapa cowok itu berani mengaku? Kecuali jika mereka melakukannya karena suka sama suka, hal ini pengecualian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILIOS
Teen FictionDari kecil sampai umurnya menginjak tujuh belas tahun, Aruna sudah lebih dari sepuluh kali pindah sekolah. Alasannya hanya satu, ayahnya seorang perwira polisi, dan ia harus mengekori kemanapun ayahnya dipindah tugaskan. Saat Aruna terpaksa pindah s...