-☀️-
Aruna menikmati hari liburnya dengan bersantai. Wanita itu sibuk menikmati puding mangga sambil menonton series. Sejak pagi, Aruna sulit memasukkan segala jenis makanan berkat mual yang mulai menyerangnya sejak satu minggu ini. Yup, Aruna positif hamil setelah dua bulan menikah.
Suara gaduh dari dapur membuat Aruna menahan senyum. Ilios pasti sedang sibuk menyiapkan bolu. Puding tidak membuat Aruna kenyang sama sekali, jadi Aruna meminta suaminya itu untuk membuatkan makanan lain untuknya.
Selang lima belas menit, Ilios datang dengan bolu coklat yang masih hangat. Aroma harum khas bolu segera menyebar ke ruang tengah.
"Kayaknya kamu lebih jago masak daripada aku."
Ilios hanya membalas dengan senyum.
"Zale sama ayah belum pulang?" tanya Ilios setelah Aruna menelan potongan ke tiga bolu coklatnya.
Aruna menggeleng. "Paling juga mereka mampir ke gedung badminton. Akhir-akhir ini ayah udah mulai cekokin Zale sama hobi kesukaanya," balas Aruna kesal.
"Gakpapa, siapa tahu Zale jadi jago badminton. Biar jadi atlet," balas Ilios.
Aruna hanya mendengus. Keduanya kembali fokus ke arah televisi. Ngomong-ngomong saat ini ia sedang menonton series anak SMA. Meskipun Aruna sudah bukan remaja lagi, tapi dia lebih suka menonton drama anak SMA daripada cerita rumah tangga yang kebanyakan bertema perselingkuhan.
Aruna hendak memasukkan satu bolu lagi, tapi segera mengurungkan niatnya. Wanita itu melirik ke arah suaminya. Tatapan Ilios memyiratkan kesedihan dan Aruna tidak tahu kenapa.
"Kamu kenapa?"
Ilios mengerjap lalu mengalihkan pandangan dari televisi ke arah Aruna.
"Emang aku kenapa? Kan lagi nonton."
"Oh, gitu," balas Aruna.
Ilios kembali fokus menatap televisi. Sementara Aruna masih menatap Ilios dengan pandangan menilai. Ia tahu suaminya berbohong.
Beberapa menit ke depan Aruna kembali mengamati Ilios yang sibuk pada layar televisi. Saat ini drama yang mereka tonton sedang fokus menceritakan karakter utama yang sedang belajar bersama di kelas. Tidak ada adegan sedih atau semacamnya, namun Aruna melihat setitik air keluar dari mata Ilios.
Aruna tertegun. Apa mungkin Ilios teringat kenangan kelamnya saat SMA dulu?
Praduga Aruna terhenti saat ponsel di sampingnya bergetar. Ternyata ada chat dari Linda.
Mendadak sebuah ide terlintas di pikiran Aruna.
☀️
Satu minggu berlalu ...
"Harus banget pakek seragam SMA?" tanya Ilios untuk kesekian kali.
Aruna mengusap perutnya. "Ini yang mau baby loh bukan aku?"
Ilios menutup matanya. Ia dan Aruna sudah berdiri di depan gerbang SMA Graha Bakti. Aruna ingin jalan-jalan ke SMA mereka dulu untuk bernostalgia. Katanya sih ngidam, dan jika tidak diturutin bayinya akan ileran.
Ilios tak habis pikir. Aruna seorang dokter, bagaimana bisa percaya mitos seperti itu?
"Ih kok bengong ... Ayo masuk!" pinta Aruna semangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ILIOS
Teen FictionDari kecil sampai umurnya menginjak tujuh belas tahun, Aruna sudah lebih dari sepuluh kali pindah sekolah. Alasannya hanya satu, ayahnya seorang perwira polisi, dan ia harus mengekori kemanapun ayahnya dipindah tugaskan. Saat Aruna terpaksa pindah s...