Semua Tokoh Milik Masashi Kishimoto.
Warning! Bad EYD, typo. Mengandung kata-kata kasar bahkan lebih dari itu, (18+).
.
Ternyata terlalu banyak prasangka buruk yang Sakura pendam. Berdiamnya dia disana cukup sebagai bukti kalau dirinya benar-benar salah. Setelah Juugo membawanya yang kedatangannya tadi ia anggap petaka karena mengira Juugo adalah Yahiko. Lelaki itu terlalu mirip dengan pujaan hatinya. Entah apa yang mendasari Juugo membawanya ke apartemen. Setelah tiba disana Sakura juga langsung menemukan jawabannya.
Sasuke juga berada disana.
Sekaligus menjadi lelaki baik yang menjelaskan maksud Itachi ingin bicara dengannya tapi tidak jadi.
Hanya,
Hanya karena ingin membicarakan tempat tinggal. Ya tempat tinggalnya nanti dengan Sasuke. Sakura tak lagi salah kalau banyak pertanyaan menaungi pikirannya. Mengapa Itachi mau membahas hal itu, bukan kah Itachi cukup puas pernikahannya mampu mendekatkannya lagi dengan Sasuke? Jika Sasuke membuat jarak dengan sang kakak maka Sakura hadir untuk meretas jarak keduanya. Lalu untuk apa juga mereka membahasnya berdua? Hanya berdua? Dengan ekspresi tak suka waktu mengajaknya.
Sakura hampir tak bisa merasakan yang namanya makanan menyentuh perut karena Itachi. Kalau tau lelaki itu mengajaknya keluar hanya untuk hal sesepele itu mungkin dia tak tersiksa siang dan malam.
"Lalu kalian membicarakan apa lagi?" Baru Sakura mengeluarkan suaranya padahal dia sudah disana beberapa menit lalu.
"Hanya itu." Sasuke menjawab santai. Melirik ke arah Juugo di ujung sofa sebelum kembali ke wajah Sakura. Melihat gadis itu menghela nafas lega membuat Sasuke mengerti satu hal. Ternyata dia benar-benar menjalin hubungan dengan Yahiko. Lalu apa gadis itu tau yang namanya terima kasih? Meski Sasuke tak membutuhkannya. Dialah yang menyelamatkannya dari bahaya.
Sakura mengangguk lega. Sekaligus bisa menemukan udara yang banyak seketika. Bagaimanapun, dia merasa sedikit terganggu dengan kehadiran lelaki berambut oranye itu di dalam satu ruangan. Sangat mengingatkan dirinya akan Yahiko. Hanya Yahiko terlihat lebih dewasa.
"Lalu apa jawabanmu?" Dengan suara yang di paksa untuk kembali tenang Sakura bertanya. Melirik lagi ke arah Juugo.
"Apa yang kau inginkan?" Sasuke menatap Sakura sekali lagi sebelum kembali ke wajah Juugo. Benar sekali, Yahiko dan Juugo cukup mirip. Bukankah dulu mereka punya hubungan yang sangat dekat? Dirinya dan Yahiko. Sambil menunggu jawaban, Sasuke kembali melihat ke wajah Sakura.
"Mungkin hanya dirimu yang mampu menarikku keluar dari rumah itu." Sakura menjawab dengan suara pelan. Mengakhiri tatapannya pada Juugo.
"Kau ingin?" Sasuke hanya meyakininya.
"Sangat. Karin dan Itachi bisa bahagia tanpa kehadiran orang lain disana." Mungkin Sakura benar-benar harus berhenti bergantung pada Karin. Sekarang dia sudah bersuami. Itupun Kalau Sasuke bisa menafkahinya. Apa yang lelaki itu bisa lakukan selain duduk di atas kursi roda. Hanya dalam mimpi Sakura bisa melihatnya berjalan. Konyol.
"Baiklah." Sasuke sangat sependapat dengan Sakura. Mereka memang tidak harus tinggal berempat satu atap. Tentu saja Itachi membiarkannya memilih setelah bersikeras memaksanya pulang. Dengan satu syarat. Syarat yang membuatnya di landa sakit kepala saat itu juga.
"Jadi di sini?" Sakura melirik sekitar. Apartemen Sasuke sangat luas tentu saja. Keluarga Uchiha sangat kaya. Itupun kerja keras seorang Uchiha Itachi.
"Kau mau tempat lain? Hanya ini yang aku punya."
Sakura menatapnya. Menatap kedalam tatapan Sasuke. Mungkin hanya dalam hati ia bersuara, memang kau bisa memberikan tempat lain?
"Disini cukup luas. Dan ku harap kamarnya lebih dari satu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Destiny
FanfictionMenikahi Sasuke yang lumpuh adalah bukti Sakura menyayangi Karin dan menghormati Itachi. Jelas di lihat oleh mata terlalu banyak perbedaan yang bercampur dengan segala kerumitan. Namun siapa yang tau, takdir terkadang tidak seburuk yang kita kira. ...