19

3.9K 357 26
                                    


Semua Tokoh Milik Masashi Kishimoto.

Warning! Bad EYD, typo. Mengandung kata-kata kasar bahkan lebih dari itu, (18+).

.

Sosok itu pernah terasa asing. Datang membawa gangguan. Katakanlah hidupnya berada di pintu kehancuran. Sakura tak dapat menyangkalnya. Rasa kesal berkombinasi marah nyatanya gagal ia utarakan karena terlanjur terjebak dengan ikatan pernikahan. Caranya menghormati pernikahannya tentu dengan tidak memutusnya. Melainkan bertahan demi orang terkasih. Bukan demi diri sendiri. Awalnya, itu awalnya. Karena seiring waktu berjalan ujian yang datang mengajarkan Sakura bahwa pernikahan jelas tak semuda itu. Bahwa rasa telah muncul di lubuk hati terdalam.

Sosok tampan yang berdiri dengan alat bantuan di seberang sana salah satu ujian Sakura. Mereka pernah retak namun siapa sangkah waktu mampu memperbaiki kekacauan yang terjadi. Katakan hei pada takdir. Nyatanya dia tak seburuk itu. Awal yang sangat menyebalkan berakhir mengesankan. Percayalah, karena Sakura menemukan bahagia. Sakura sangat bangga tidak membumbuhi tinta di surat perceraian yang pernah lelaki itu berikan. Akhir yang ia temukan saat ini sungguh sangat menyenangkah.

Sangat.

Dan sekarang dia dan lekaki itu menemukan jawaban akan kekacauan yang pernah terjadi. Saling salah paham.

Terbuka itu perlu. Benar kata banyak orang. Kita tak harus saling menutupi. Cara Sasuke yang ingin membebaskannya dari jerat pernikahan ternyata sangat salah. Tentu Sakura tak sungkang menolak keinginannya. Dia yang rela meninggalkan lelaki pujaan demi lelaki lumpuh yang sayangnya telah ia cintai sepenuh jiwa mana mau menerima pernikahannya kandas. Walau pada dasarnya, pernikahan yang ia pertahankan karena orang terkasih. Karin. Dan sekarang cinta yang mengikat keduanya. Bukan karena paksaan.

Takdir tak seburuk itu. Percayalah.

Sakura mengulang kalimat itu dalam hati. Sesekali bibirnya melengkungkan senyum ketika oniks Sasuke menatapnya lelah. Lelah karena telah berdiri hampir setengah jam. Waktu terlama dari yang kemarin. Hari ini Sasuke membawa perkembangan pesat.

"Mungkin bulan depan dia sudah bisa berjalan." Juugo menyahut pelan. Dia duduk disamping Sakura. Ikut memperhatikan Sasuke.

"Bisa, tapi ku rasa dia butuh alat bantu." Sakura masih kurang yakin dengan kalimat Juugo. Sasuke masih kesusahan untuk berdiri sendiri. Kakinya terlalu kecil untuk menopang berat tubuhnya.

"Kita percaya pada semangatnya. Seseorang memberinya suntikan spesial." Juugo melirik Sakura. Memberikan senyum menggoda.

Sakura tetap memasang senyumnya. Dia merona, alasannya karena malam pertama yang sangat luar biasa itu. Perkataan Juugo mengantar ingatannya ke sana. Bahkan telah lewat hampir dua minggu. Tapi sepertinya Sasuke tak ingin Sakura melupakannya dengan muda. Lelaki itu gencar mengingatkannya. Mengulang malam sama.

Apa yang harus Sakura katakan pada semua yang telah terjadi? Mengejutkan, mendebarkan, menggemparkan, menyebalkan, mengesankan. Satu kalimat tak dapat merangkum semua itu. Yang Sakura tau saat ini dia sedang merasakan musim seminya cinta. Hangat, menyenangkan, dan berbunga. Hatinya telah penuh oleh debaran bahagia. Apalagi saat raut lelah disana menatap penuh cinta. Mengantarkan letupan dahsyat di dada. Sekali lagi Sakura berdebar. Rasa itu jauh lebih tinggi di banding saat menatap Yahiko.

Terasa konyol. Dia orang pertama yang menentang pernikahan namun tetap tunduk terikat. Terpaksa? Iya. Tapi setelah menjalaninya semua berbalik. Dia orang pertama yang menolak perpisahan.

Mungkin Gaara akan menertawakan kisahnya ini. Tapi Sakura tidak akan membaginya pada siapa-siapa. Biarkan Itachi dan Karin yang telah menjadi saksi. Tidak lagi orang lain. Telah cukup mereka hampir pecah.

Hello DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang