Semua Tokoh Milik Masashi Kishimoto.
Warning! Bad EYD, typo. Mengandung kata-kata kasar bahkan lebih dari itu, (18+).
.
"Benar."
Sakura tak mau percaya. Sekalipun itu adalah fakta. Satu kata yang sama lolos dari bibir Karin. Dan kembali, Sakura salah menemui Karin. Salah karena membuat dadanya berdebar tak nyaman, menampung marah. Siapa yang tak marah kalau kakakmu sendirilah yang menikahimu dengan seorang, pembunuh.
"Itu bukan sepenuhnya kesalahannya." Karin tau arti pancaran mata Sakura.
"Kau tetap membelanya." Suara yang Sakura keluarkan tak lagi menujukkan kalau dia baik-baik saja.
"Semua manusia pernah melakukan kesalahan." Setidaknya Karin mencoba untuk meyakini Sakura.
"Tidak sebesar apa yang Sasuke lakukan. Orang tuanya sendiri?" Sakura tak tau kalau air matanya telah membasahi pipinya. Rasa bencinya seakan tak terjabarkan oleh apapun pada laki-laki itu. Dan sekarang dia terikat dengan pembunuh. Pernikahannya salah.
"Bolehkah aku memilih mengakhirinya?" Seharusnya Sakura tak perlu bertanya. Karena Karin akan menjadi orang pertama yang menentangnya dengan kalimat marah."Kau sungguh keterlaluan." Sentak Karin.
"Lalu bagaimana denganmu?" Dan Sakura bukanlah orang yang menyerah akan itu. Membalas sahutan Karin tak sulit. "Kau tau dan menikahiku dengannya. Kau tega."
Karin mengelus dadanya. Puncak dari masalah sebenarnya telah tiba. Bukan masalah dia dan Itachi. Tapi Sakura dan Sasuke dengan masa lalu yang mendasari.
"Sakura. Itu hanya kesalahan masa lalu." Mencoba tenang. Itulah yang Karin lakukan."Aku tidak bisa-"
"Itu kecelakaan. Semua orang menyebut Sasuke membunuh orang tuanya karena Sasukelah yang mengemudikan mobil itu." Karin masih mencoba menjelaskan. Apa yang Itachi katakan akan ia katakan pada Sakura.
"Bertahun-tahun lalu. Sasuke, ya dia keras kepala. Nakal. Memaksa pergi dari rumah karena tak ingin mendapat kekangan. Bebas di luar sana adalah keinginannya. Dan hari itu dia benar-benar pergi membawa mobilnya. Membawa dua orang yang menyayanginya dengan pikiran kalut. Hal mengerikan itu terjadi Sakura. Tak ada yang menginginkannya. Bahkan Sasuke pun." Karin masih ingat seperti apa rupa Itachi menjelaskan hal itu.
"Itachi hanya menyesalkan satu hal. Dia tak berbuat apa-apa saat kedua orang tuanya memaksa memasuki mobil Sasuke. Apapun bisa terjadi disaat pikiran kita terganggu. Sama seperti Sasuke waktu itu. Dan kau masih memikirkan masa lalunya?" Karin sedikit bersyukur atas diamnya Sakura.
"Jangan membuat Sasuke tambah tersiksa. Dia saja belum berdamai dengan masa lalunya. Tidakkah kau ingin membantunya?"Tak ada suara setelahnya. Hanya nafas Karin yang memburu.
Sikap Sakura yang termenung sedikit memberi kelegaan pada Karin. Sebelum semua angan yang sempat ia rasakan terhempas ketika gadis merah muda itu berdiri sambil memancarkan tatapan determinasi. Menegaskan satu pilihan yang membuat Karin sangat terkejut ketika mendengarnya.
"Akan aku akhiri. Kau sudah terlalu ikut campur disini. Hentikan Karin. Hentikan ini." Dengan air mata yang jatuh tapi tidak melunturkan betapa kerasnya wajahnya. Sakura tak menyesali sedikitpun apa yang ia katakan. Rasa hormat dan sayangnya akan ikatan pada Karin telah lenyap bersama bencinya yang membumbung tinggi.
Tak lagi mau terkecoh oleh Karin. Oleh siapapun. Karena Sakura memilih untuk dirinya sendiri. Sekalipun ia harus merusak ikatan suci yang pernah ia hormati melebihi segalanya.
Tapi,
Semua ternyata tak semuda apa yang ia pikirkan. Ketika kedua kakinya berhasil menapak di pintu luar, raut datar yang menyembunyikan kesedihan tepat berada di sana. Menghentikan Sakura untuk melangkah pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Destiny
FanfictionMenikahi Sasuke yang lumpuh adalah bukti Sakura menyayangi Karin dan menghormati Itachi. Jelas di lihat oleh mata terlalu banyak perbedaan yang bercampur dengan segala kerumitan. Namun siapa yang tau, takdir terkadang tidak seburuk yang kita kira. ...