16

3.1K 388 35
                                    

Semua Tokoh Milik Masashi Kishimoto.

Warning! Bad EYD, typo. Mengandung kata-kata kasar bahkan lebih dari itu, (18+).

.

Sudah beberapa kali mereka sangat terasa dekat. Dekat dalam artian yang sesungguhnya. Sangat dekat bahkan ketika mereka di atas ranjang. Tapi pertanyaan aneh yang terasa konyol dan mengganggu hinggap di pikiran Sakura di pagi itu. Kenapa sejauh ini Sasuke tidak menindihnya seperti kata Karin? Memikirkannya membuatnya malu tapi sungguh itu ada di pikirannya. Sakura bukannya sangat ingin, hanya saja Sasuke sudah mengundangnya ke arah sana. Menuntunnya secara perlahan hingga datanglah gairah. Jujur, Sakura berdebar takut, tapi juga penasaran. Dari awal dia bahkan penasaran.

Katakanlah hal itu membuatnya kecewa. Tangan Sasuke sudah beberapa kali meraba tubuhnya. Hanya sebatas menyentuh lalu berhenti. Sungguh itu awal dari cerita siksaan yang Sakura rasakan. Dan semalam Sakura ingat jelas apa yang lelaki itu lakukan di lehernya. Menciumnya sensitif, Sakura sudah di buat berdenyut di dada dan, ehm, di bawah sana. Tapi apa? Saat nafsu menyerang tubuh, Sasuke berhenti di tengah perjalanan. Sakura kecewa. Jelas kecewa.

Lalu dia menatap tubuh polosnya di cermin lebar dan tinggi. Mungkin saja ada sesuatu yang tidak menarik di tubuhnya. Tapi Sakura tidak menemukan hal itu, tubuhnya memang tidak montok dan seksi. Tapi setidaknya dia adalah seorang wanita yang bertubuh ideal, tidak kurus. Tidak gemuk juga. Walau dadanya Matsuri lebih besar darinya.

Sakura kembali menatap seluruh tubuhnya dengan helaian nafas. Sasuke sudah pergi tiga puluh menit lalu bersama Juugo. Jadi dia tidak harus melihat pemandangan tubuh polos di pagi hari. Sakura melupakan sejenak sesuatu yang mengganggu pikirannya. Ia meraih pakaiannya dan memakainya. Bagaiamana mungkin Sasuke melewatkannya? Ah pikiran itu lagi.

Sakura menggeleng pelan.
"Kenapa aku seperti jalang." Sakura tertawa miris. Memang posisinya terlihat seperti itu. Sangat menginginkan itu tapi si lelaki seakan menolak.

"Pikiranku berhentilah." Karin akan menertawainya kalau tau. Dan Sakura tidak akan memberi tahu Karin soal ini.

Saat ini Sakura sedang berjalan di koridor kampus. Dia membalas sapaan singkat beberapa teman seangkatannya. Bahkan saat tak sengaja berpapasan dengan Yahiko, Sakura menyapanya dengan senyuman tipis. Dia sudah berhasil, setidaknya melupakan cinta pertama yang datangnya begitu singkat. Aura kebahagiaan bertebaran di wajahnya saat dia melewati Yahiko, dan lelaki itu menatapnya dalam diam.

Sakura sedang berusaha melupakan pikiran anehnya tadi pagi dan dia berhasil. Tapi seseorang yang tiba-tiba merangkulnya dari samping terpaksa membuatnya merasa kesal.

"Gaara." Sakura menyahut singkat. Laki-laki itu tanpa bicara pun sudah membuatnya kesal.

"Hn. Pagi." Ucap Gaara singkat. Tangannya masih merangkul Sakura.

"Apa kau memang berniat mengajakkku selingkuh?" Sakura melirik tangan Gaara yang merangkulnya. Mereka tak pernah sedekat ini.

"Iiih aku tidak bisa membayangkan kakiku patah untuk kedua kalinya. Dan kau harus tau lelaki yang tipe setia itu seperti apa."

Sakura melirik Gaara. Lelaki itu menunjuk dirinya sendiri. Sakura memutar matanya. Tak menganggap berarti saat Sasuke di singgung Gaara.

"Terserah kau saja." Sakura melepas tangan Gaara tapi Gaara kembali merangkulnya.

"Aku yakin Matsuri akan berpikir tidak-tidak kalau kau terus seperti ini." Sakura menatap Gaara kesal. Tambah kesal saat Gaara menarik tubuhnya ke arah Kantin.

"Itupun kalau Matsuri melihatnya. Tapi walaupun melihatnya dia akan baik-baik saja. Dia percaya padaku."

Sakura kembali memutar matanya.

Hello DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang