08

2.6K 345 18
                                    

Semua Tokoh Milik Masashi Kishimoto.

Warning! Bad EYD, typo. Mengandung kata-kata kasar bahkan lebih dari itu, (18+).

.

"Aku hanya ingin dia bisa berjalan apakah salah?"

Karin satu-satunya orang yang akan mendengar curahan Sakura.
"Katakan itu pada Sasuke."

Sakura mengangkat kepalanya dari bantal. Satu-satunya tempat mereka bertemu dan bebas mengatakan apapun adalah kamarnya.
"Dan dia akan langsung berdiri jika aku berkata demikian?"

Karin membuang nafas bosan. "Kita pernah membahas ini. Jika kau bisa melihat dengan hati. Maka kau akan tau dimana letak masalah Sasuke yang sebenarnya."

"Aku tidak mengerti bahasamu."

Karin mendengus.
"Karena kau dari angkasa di luar sana."

Sakura tak membalasnya. Karin tak mengubah posisinya. Berbaring di samping Sakura yang duduk sambil memeluk bantal.
"Cobalah untuk membuka hatimu. Sakura. Lihat bagaimana Sasuke yang sebenarnya." Mengalun dengan tenang dan lembut. Harapan Karin hanya satu. Sakura tak akan mengubah apapun yang terjadi.

"Jika aku tidak melakukannya. Aku mungkin masih jalan dengan Yahiko. Kenapa kau meragukan adikmu ini." Sakura meringis oleh ucapannya sendiri.

Karin menggeleng.
"Maksudku mencintainya."

Sakura menarik nafas kasar. Ikut berbaring di samping Karin.
"Aku butuh waktu."

Karin mengerti. Sakura bisa dengan muda jatuh hati pada laki-laki. Begitu juga pada Sasuke. Tapi karena apa yang Sasuke alami menahan pintu hati Sakura untuk terbuka. Sakura bersifat keras dan angkuh. Jika dia diberi kesempatan untuk memilih. Pilihannya akan jatuh pada lelaki yang sempurna dari segi fisik. Itu nomor satu.

"Andaikan aku juga memiliki waktu itu. Aku ingin memilikinya sebanyak apapun. Sakura, aku tidak menyesali ini. Di antara kami, Itachilah yang paling terluka. Dan aku tidak bisa memberikan apa-apa."

Sakura kembali terjebak dalam kesedihan. Setitik air mata Karin yang menyentuh bantal, meluruhkan segala ketahan dalam dirinya. Sakura tau, tetap bertahan dengan keegoisannya akan semakin membuat masalah bertambah.
"Aku juga sudah berjanji padamu." Sakura meraih tangan Karin. Menggenggamnya erat di bawah sana.
"Karena kau sudah berjuang untukku. Aku akan berjuang untukmu kak."

Air mata Karin kembali muncul bersama tangisannya. Ia menarik Sakura ke dalam pelukannya. Karin tak pernah salah. Sekeras-kerasnya batu pasti akan terbelah juga.
"Dan aku selalu percaya padamu."

Muncul dengan mata memerah. Bekas air mata yang masih terlihat di pipi. Membuat dua orang di sana menyimpan tanda tanya yang sama. Sakura dan Karin mengabaikannya. Mereka berdua memilih sibuk memindahkan olahan makan ke atas meja makan.

"Sakura tidak terlalu pintar memasak. Jadi kalian bisa menyewa pembantu." Karin merujar seenaknya. Di sisi lain Sakura menggerutu kesal.

"Ku rasa itu tidak perlu." Sasuke berujar ringan.

Itachi turut menyampaikan pendapat.
"Sasuke benar. Juugo bisa melakukan apapun."

"Oh aku lupa hal itu." Karin bersahut riang. Menarik kursi di samping Itachi. Dengan sigap Karin mengambil piring Itachi dan mengisinya dengan nasi dan beberapa lauk.

Melihat hal itu Sakura dibuat tertegun. Pancaran mata Itachi yang tenang. Senyum bahagia Karin yang menyiapkan apapun untuk Itachi tak memperlihatkan apa yang menimpa mereka.

Memang benar, cinta bisa mengubah petaka menjadi tali yang lebih kuat. Apakah, itu akan berlaku pada dirinya? Sampai sekarang Sakura masih ragu. Setidaknya dia mulai berusaha.

Hello DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang