ZEYAN [11]

13.2K 627 5
                                    

Vote sama komennya tong hilap!

Typo?  Tandain ogheyy?

💨💨💨💨

Happy Reading

––––––––––

“Guys! Gue balik duluan ya. Nyokap udah nunggu di rumah.” Aletta tengah sibuk membereskan barang barangnya kedalam tas kecil.

Mamahnya menelpon dirinya pagi pagi sekitar pukul sembilan-an, saat ia masih tertidur. Ranti bilang jika hari ini Aletta dan Zeyan akan fitting baju untuk pernikahan mereka nanti, membuat Aletta shock.

Mau tidak mau ia harus pulang sekarang juga. Kini, Aletta sudah siap. Ia sudah memesan ojek online.

“Gue duluan ya. Sorry gak bisa bantu beres beres.”

“Iya, gak papa ko, Ta,” sahut Ayyara yang masih berbaring.

“Gue duluan ya, Ayy, Han.” Aletta menatap kedua temannya yang sudah terbangun itu, sementara yang lainnya masih turu.

Sebelum keluar dari kamar Ayyara. Aletta menyempatkan diri untuk menjahili Anna. Ia menggoyangkan wajah Anna secara brutal.

“Bangun lo Anna! Elsa udah nunggu noh, mau nyanyi bareng!”

Setelah itu, ia langsung lari dari kamar Ayyara.

“SIALAN LO ALETTA! GUE LAGI MIMPI INDAH JUGA TAIK!”

____

“Lo mau ikut sama gue?”

Zeyan berjongkok di hadapan Arfa uang sudah berpenampilan keren. Bocah itu mengenakan celana jeans biru, kaos bergambar Captain America, juga topi bergambar Thor.

“Heem. Kan cekalang mau main ke lual ama tante tantik.” Arfa menatap polos Om nya dengan bibir manyun.

“Tante tantik nya gak jadi main sama lo. Dia mau keluar sama gue.” Zeyan berdiri, memasukkan kedua tangannya ke kantong celananya.

“Zeyan bahasanya! Masa sama anak kecil ngomongnya lo-gue!” tegur Shinta menghampiri keduanya.

“Orang Zeyan cuman bercanda aja kok, Bun.”

“Udah sana berangkat! Letta nya udah nunggu tuh!”

Zeyan menatap Bundanya sekilas. “Ck! Ngusir!”

“Siapa yang ngusir ganteng? Ini udah mau jam sebelas, udah siang! Kamu juga mau main dulu 'kan sama Arfa? Nanti fitting baju kalian ke sorean.”

Zeyan buru buru menyalimi Bunda. “Iya-iya. Ini Zeyan berangkat.”

“Salim dulu cepet!” titah Zeyan pada Arfa, dengan latihan bocah itu melakukannya.

“Pinter banget cucu Oma. Jangan nakal ya?” Shinta berjongkok di hadapan Arfa, ja mengelus kepala Arfa lembut.

Arfa mengacungkan kedua jempolnya, seraya tersenyum. “Ciapp Oma!”

ZEYAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang