ZEYAN [16]

13.8K 751 8
                                    

Vote sama komennya tong hilap!

Typo?  Tandain ogheyy?

💨💨💨💨

Happy Reading

–––––––––

Pagi hari yang cerah untuk memulai kembali sekolah setelah dua hari mereka izin. Biasanya mereka dibangunkan oleh deringan alarm, ataupun oleh Ibundanya, lain halnya dengan sekarang, mereka saling membangunkan satu sama lain. Subuh tadi Zeyan membangunkan Aletta yang masih terlelap, menyuruhnya untuk melaksanakan kewajibannya sebagai umat islam. Setelah itu, mereka mandi bergantian, dan membagi tugasnya.

Perempuan dengan setelan santainya-celana pendek dan kaus berwarna pink tengah memasak sarapan untuk pagi ini. Ia hanya memasak tumis kangkung udang saus tiram. Jam sekarang menunjukkan pukul 06.07 WIB.

Menggeser sedikit tubuhnya, ia mengambil piring yang letaknya berada di kitchen set bawah. Mengambil dua buah piring, mengelapnya menggunakan tisu, lalu menuangkan masakannya ke atas piring.

“Huft!”

Aletta mengelap keringat di dahinya, lelah sekali. Bangun pagi, mandi, membereskan rumah, menyetrika pakain, lalu memasak, adalah aktivitas barunya.

Aletta menyimpan kedua piring tersebut ke atas meja. Lalu, ia berlari menaiki tangga untuk memakai seragamnya. Saat membuka pintu ia di kaget 'kan dengan pemandangan yang membuat ia berucap istigfar.

“ASTAGHFIRULLAH!” Aletta refleks menutup matanya saat membuka pintu kamar. Dilihatnya Zeyan sedang memakai sabuk di pinggangnya dengan bagian atasnya yang tidak tertutup, alias shirtless.

Zeyan mendongak saat mendengar pekikan Aletta. Ia memutar bola matanya seraya menghela nafas, lalu membalikkan tubuhnya untuk mengambil baju seragamnya yang berada di atas kasur.

Aletta mengintip di balik celah jari-jarinya. Terlihatlah punggung Zeyan yang berotot, mulus, bersih, dan menggoda. Ia juga perempuan normal yang melihat pemandangan tersebut akan tergoda. Cepat-cepat ia mengucap istigfar.

“Heh! Kalo pake baju itu di kamar mandi!” omel Aletta dengan posisi yang tak berubah.

“Tadi 'kan bajunya di bawa sama lo, buat di setrika,” ujar Zeyan setelah mengancingkan kancing baju yang terakhir.

“Buka aja matanya. Udah kok.”

Aletta membuka matanya, lalu berjalan menuju ranjang, mengambil baju seragamnya lalu memakainya di kamar mandi.

Sementara Zeyan ia berjalan menuju bawah, untuk sarapan.  Beberapa menit menunggu di meja makan, sampai yang di tunggu pun datang dan duduk di sebelahnya.

“Kenapa belum makan?” tanya Aletta saat sudah selesai dengan baju seragamnya, ia duduk di samping Zeyan, tidak, lebih tepatnya sebelah, ya sebelah, karena cowok itu duduk di tengah.

“Nungguin lo, lah!” Zeyan menatap Aletta sambil memainkan sendok dan garpu nya.

Aletta mengangguk. Membuka piring yang ia simpan terbalik, lalu mengambil nasi dan tumis yang ia buat tadi, menuangkan air mineral dari dalam teko kaca ke dalam gelas yang berukuran tinggi, dan meneguknya.

“Seger banget. Bismillah.” Aletta menyendok 'kan nasi dan tumis ke dalam kangkung, lalu mulai melahapnya.

“Emmmm. Yummy!”

Zeyan menatap Aletta datar, entah apa yang laki-laki itu pikirkan, bayangkan, atau inginkan. Sampai pandangannya beralih kesamping saat Aletta balas menatapnya.

“Kenapa liatin gue? Ada yang salah?”

Zeyan berdehem, kemudian menggeleng. Ia menyendok 'kan satu centong nasi dan tumis ke dalam piringnya, dan merasakan bagaimana masakan yang istrinya buat.

“Semoga rasanya gak mengecewakan,” batin Zeyan berharap.

Enak. Kata yang mampu ia deskripsikan saat makanan itu berada di dalam mulutnya. Ia mengunyahnya santai, menikmati setiap kunyahan nya.

“Gimana? Enak gak?” tanya Aletta dengan wajah ceria.

Zeyan menyuap 'kan kembali tumis tersebut tanpa nasi ke dalam mulutnya. “Enak. Gak seburuk yang gue kira.”

Aletta mengembangkan senyumannya. Senang sekali rasanya saat sang suami menerima masaknya. Namun saat mendengar penuturan suaminya yang terakhir membuat ia mendelik.

“Gak seburuk yang lo kira? Maksudnya apa! Lo kira masakan gue gak enak sampai lo mikir gitu?!”

“Ya 'kan gue gak tau. Gue kira lo baru belajar masak pas mau nikah.” Zeyan kembali menyendok 'kan tumis kangkung udang saus tiram ke dalam piringnya. Ia jadi ketagihan dengan masakan Aletta.

“Udah gak usah marah. Liat nih, masakan lo ludes ama gue.” Tunjuk Zeyan pada piringnya menggunakan garpu dan sendok di kedua tangannya.

Aletta menatap piring Zeyan, dan benar saja cowok itu kembali menyendok 'kan kembali tumis yang ia buat, dan ia melihat pada piring yang satunya lagi, di sana hanya tersisa sedikit lagi. Zeyan sangat menyukainya.

“Nih, a.” Zeyan menyuapkan nasi beserta tumis nya ke hadapan mulut Aletta.

Aletta terdiam kaku saat Zeyan menyuapkan makanan untuknya, tanpa ia sadari ia membuka mulutnya membuat Zeyan tersenyum.

“Nanti siang lo masak lagi ya. Gue pengen coba masakan lo yang lainnya.” Zeyan menuangkan air mineral kedalam gelasnya, dan meneguknya hingga tandas. Beranjak dari duduknya, berjalan menuju kulkas untuk mengambil susu coklatnya.

“Tadi, panci nyuapin gue? Gak salah tuh?” batin Aletta bertanya.

Baper? Tidak!

Ada sih sedikit.

Aletta kembali memakan makanannya yang sempat ia diamkan tadi.

Zeyan kembali duduk di samping Aletta dengan susu coklat berukuran satu liter, ia membuka tutupnya, lalu menuangkannya kedalam gelas, dan meminumnya sedikit sedikit. Seraya menunggu Aletta selesai makan.

“Berangkat sekarang?” tanya Aletta setelah selesai makan.

Zeyan mengangguk. “Bareng, ata–”

“Masing-masing aja. Kalo boncengan ntar pada curiga lagi.”

“Oke.” Zeyan berdiri. Menggendong tas nya, mencodongkan tubuhnya pada Aletta yang masih terduduk. Mencium puncak kepala istrinya dan keningnya.

Cup.

Cup.

“Belajar yang rajin. Jangan ngebolos.”

☁☁☁☁

Aduh, gawat! Panci udah berani buat cium-cium.

Baper, gak? Kalo baper kasih emoji yang bisa mengekspresikan rasa baper kalian»»»»»

Jangan lupa vote nya ya!

Follow juga akun aku, biar kita bisa saling kenal ya, ya walaupun secara virtual.

Jangan lupa share cerita Zeyan ke akun medsos kalian, okey?

Ajakin juga teman, sahabat, atau saudara kalian yang suka baca wattpad buat mampir ke cerita aku ini.

See you next part.

ZEYAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang