ZEYAN [23]

12.3K 650 7
                                    

Seminggu ya aku nggak up?

Maaf yaaa. Mood aku lagi gak bagus akhir-akhir ini.

___

Vote sama komennya tong hilap!

Typo? Tandain ogheyy?

💨💨💨💨

Happy Reading!

__________


Dapat!

Zeyan langsung berguling ke kanan, memeluk erat guling nya.

Aletta yang melihat itu terbengong. Jadi sedari tadi lelaki itu mengincar guling nya? Bukan untuk melakukan hal yang tidak-tidak?

Dasar! Jantung Aletta sudah dag dig dug ser, dari tadi!

Menatap punggung lebar suaminya yang di lapisi kaus hitam, Aletta beranjak mendekat. Kedua tangannya sudah siap-siap akan mengambil kembali guling nya.

“Balikin gak, guling nya?” Aletta menarik paksa guling yang di dekap erat oleh Zeyan.

Sementara Zeyan asik menutup matanya, membiarkan Aletta yang sedang membuang-buang tenaganya.

“Zeyan ih! Siniin guling nya! Gue mau tidur!”

“Tidur ya tidur! Gitu aja ribet!”

Aletta memukul bahu belakang Zeyan cukup kuat, karena tak kunjung mendapatkan guling nya.

“Zeyannn!”

Zeyan merintih kecil saat menerima pukulan dari Aletta. Namun tak kunjung memberikan guling nya.

Aletta jadi kesal sendiri. Matanya sudah sangat berat ingin terpejam, namun apa daya karena tak ada guling ia tidak akan bisa tidur.

Zeyan tak memperdulikan Aletta yang terus membujuknya. Tarik nafas dan perlahan memasuki alam mimpi.

“Zeyannnn. Balikin! Kenapa sih gak mau ngalah!”

Aletta memikirkan bagaimana caranya agar guling itu dapat kembali padanya. Tiba-tiba tatapannya jatuh pada pinggang Zeyan yang menyamping. Senyum jahil pun muncul di bibirnya.

Aletta menggelitik pinggang Zeyan membuat lelaki itu kaget sekaligus kegelian. Zeyan membuka matanya, menatap perempuan dari samping yang terus saja menggelitik pinggangnya. Tangannya berusaha untuk menjauhkan jari-jari Aletta yang dengan bebas menari di atas pinggang juga perutnya.

“Letta geli! Letta!”

“Letta stop!”

Aletta tak mendengarkan permintaan Zeyan untuk berhenti menggelitik perutnya. Ia tersenyum melihat Zeyan yang kegelian dengan muka memerah.

“Letta udah, stop! Please!”

Zeyan sudah tidak kuat lagi. Wajahnya memerah menahan semburan tawa. Ia tidak ingin mengeluarkan suara tawanya.

“Arghh Letta!”

Aletta mencubit pinggang Zeyan membuat lelaki itu merintih, lalu setelah itu ia mengambil guling nya, dan berguling memunggungi Zeyan.

Nafas Zeyan tersenggal-senggal, mulutnya tak henti-henti mengeluarkan kata 'hah'. Ia mengusap wajahnya kasar, melirik ke arah samping dimana Aletta yang berbaring memunggungi nya, sambil memeluk erat guling nya. Zeyan tahu, perempuan itu belum tertidur.

ZEYAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang