ZEYAN [20]

14.1K 644 6
                                    

Vote sama komennya tong hilap!

Typo? Tandain ogheyy?

💨💨💨💨

Happy Reading!

__________

Semenjak kejadian tadi malam, dimana Zeyan yang menciumnya, sejak itu pula Aletta menjaga jarak dengan lelaki itu. Ia berjaga-jaga jika Zeyan akan melakukan hal aneh lainnya, kita tidak tau 'kan? Hanya lelaki itu yang mengetahuinya.

Seperti sekarang ini, biasanya mereka akan duduk berhadapan saat sarapan pagi, tapi berbeda dengan pagi ini. Aletta duduk di ujung kanan, sementara Zeyan duduk di ujung kiri. Sikapnya itu justru mengundang tanda tanya dalam kepala Zeyan.

Sesekali Zeyan melirik Aletta yang memakan sarapannya dengan tenang. Tak mengeluarkan suara, tak seperti biasanya.

“Lo kenapa, sih?” Zeyan melirik Aletta seraya menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

Aletta yang sedang menatap lurus ke depan, menolehkan kepalanya saat Zeyan bertanya.

“Gak papa.” Aletta kembali mengalahkan pandangannya. Memakan kembali makanannya yang tersisa sedikit lagi.

“Aneh tau, gak?” tanya Zeyan.

Aletta mengedikkan bahunya. Melirik jam tangan yang sudah menunjukkan pukul 06.48, tandanya dua belas menit lagi gerbang akan di tutup. Menuangkan air minum ke dalam gelas bening, lalu meneguknya sampai habis.

“Gue duluan. Jangan lupa kunci rumahnya. Gue bawa cadangan.” Aletta menggendong tas berwarna hijaunya. Menatap Zeyan sekilas, lalu berjalan menuju garasi.

Zeyan menatap bingung perempuan yang menyandang status sebagai istrinya. Ia terus memperhatikan Aletta sampai wujudnya tidak terlihat lagi.

“Kenapa tuh anak? Tiba-tiba jadi gak banyak ngomong, berjarak sama gue. Heran.” Zeyan menggelengkan kepalanya bingung akan sikapnya. Tiba-tiba terlintas pemikiran yang menjadi sebab Aletta bersikap seperti ini?

“Apa gara-gara kejadian tadi malem?”

_-_-_-_-_-

“EYYYOW. PAGI BESTIEHHHHH.” Teriak Aletta di ambang pintu. Perempuan itu menatap seisi kelas yang setiap kursinya sudah hampir diisi sang pemiliknya.

Semua orang yang berada di kelas memfokuskan pandangannya pada seseorang yang berteriak pagi-pagi gini.


“HEH! LELETAI! BISA GAK SIH LO GAK USAH TEREAK-TEREAK? SAKIT NIH KUPING GUE DENGERNYA!” keluh seorang siswa bernama Rei.

Aletta memukul keras pintu kelas. “Yeuuu! Sewot mulu lo! Kalo gak mau sakit tuh kuping sana keluar! Ngapain diem di kelas! Biasanya aja jam segini lo keliaran ke kelas sepuluh atau nggak sebelas!”

Yang harus kalian satu lagi dari Aletta yaitu, dia rada bar-bar.

“Gimana gue lah mau di kelas atau nggak!”

“Serah lo deh! Males banget nge bacot sama manusia titisan cucunguk kayak lo!” Aletta berjalan menghampiri kelima sahabatnya yang duduk di kursi masing-masing seraya menatap dirinya.

ZEYAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang