ZEYAN [29]

12.6K 895 70
                                    

Siapa yang semangat bangettt nungguin part Zeyan selanjutnya?

Mood banget aku bacain komenan kalian. Makasii buat yang udah pada komen. Lopppp buat kalian sekampung.

Siap ramein di setiap paragraf atau dialognya?

Vote 250, lanjutt.

Happy Reading!
________


Sabtu. Pasti malamnya banyak sekali sepasang kekasih atau keluarga untuk menghabiskan waktu bersama di malam yang ramai. Ada yang pergi mengunjungi mall, tempat makan, taman kota, ataupun tempat lainnya.

Berbeda dengan insan yang sedang berada di kamar.

Perempuan dengan balutan kain berwarna pink yang dibentuk sebagai sepasang baju itu tengah merebahkan tubuhnya tengkurap dengan laptop di hadapannya. Di samping nya banyak sekali cemilan yang sudah terbuka, dan isinya pun habis menemani berlangsungnya film.

Zeyan keluar dari walk in closet, berjalan menuju ranjang seraya merapihkan penampilannya. Cowok itu terdiam saat melihat kondisi istrinya sekarang, rambut yang acak-acakan, kaus yang sedikit tersingkap hingga memperlihatkan punggungnya, sprei kasur yang tidak rapih, juga sampah snack yang berada di sampingnya.

“Hei,” panggil Zeyan.

“Apa?” sahut Aletta yang baru saja memasukkan pilus ke dalam mulutnya tanpa melirik Zeyan.

Zeyan duduk di bibir ranjang, menurunkan kaus belakang Aletta yang tersingkap.

“Keluar, yuk,” ajak Zeyan.

Aletta mem–pause filmnya, memiringkan tubuhnya sehingga dapat melihat Zeyan. Aletta malah dibuat terpesona oleh penampilan Zeyan malam ini. Hoodie hitam, celana jeans, dan jam tangan hitam membuat Aletta diam tak berkedip.

“Awas nanti gajah masuk.” Zeyan menutup mulut Aletta yang sedikit terbuka, lalu merapihkan rambutnya.

Aletta mendelik tak terima saat Zeyan berucap seperti itu, namun tak ayal ia pun menutup rapat mulutnya. Aletta mengubah posisinya menjadi duduk bersila.

“Gimana? Mau nggak? Gue takut lo bosen kalo di rumah aja.”

Aletta mengangguk semangat. “Mau!”

Zeyan mengangguk, tangannya terulur untuk mengacak rambut istrinya. “Sana ganti baju. Biar ini gue yang beresin.”

Pengertian banget sih, Zeyyy.

Senyum terangkat sangat tinggi di bibir Aletta, ia tidak bisa menahan rasa senangnya. Padahal Zeyan hanya mengajaknya malam mingguan saja.

Aletta beranjak dari duduknya, dan berjalan menuju walk in closet.

Sepeninggalan Aletta, Zeyan langsung membereskan kekacauan yang Aletta buat. Mulai dari menyimpan laptop di meja belajar, mengambil sampah snack nya lalu di buang ke tempat sampah, dan yang terakhir ia membersihkan kasur menggunakan sapu lidi, dan menyedot lantai menggunakan alat vacuum cleaner.

ZEYAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang