ZEYAN [25]

13.2K 888 29
                                    

Makasii buat 9k pembaca Zeyan 🎉🎉

Aaaaa, gak nyangka banget bisa tembus segitu, dan yang bikin aku kaget itu cerita Zeyan bisa tembus 9k.

Semalem aku kebangun tengah malem, terus liat notif dari wattpad banyak banget, ya udah aku buka karena penasaran. Waktu aku liat ternyata itu notif dari kalian, aku liat waktu itu pembacanya 2,79k dan sekarang  9k

Sebelum tidur aku liat tuh pembacanya masih 1,51k, terus 2,79k, dan tadi pagi 3,36k, dan sekarang jadi 9k dalam satu hari nembus 6k lebih. Lopp buat kaliannnnn.

Makasiii, makasii yang udah mau baca cerita Zeyan. Aku harap kalian suka sama cerita yang aku buat inii.

Oh ia, kalo boleh tau, kalian tau cerita Zeyan darimana?

Temen»»»

Sosmed»»»

Atau lainnya»»»

Komen ya.

Vote sama komen nya juga jangan lupa.

Semoga hari kalian menyenangkan!
Jangan lupa tersenyum!

Happy Reading!

________

Pasangan suami istri itu pulang dari rumah Shinta pukul 19.23 setelah selesai makan malam. Padahal Shinta masih ingin mereka berlama lama di sana. Tapi, cuaca malam yang membuat mereka pulang cepat.

Dan benar saja, setibanya mereka di rumah, hujan turun sangat deras, dibarengi dengan hembusan angin yang cukup kencang. Mereka cepat-cepat masuk ke dalam rumah dan membersihkan diri.

Cuaca seperti ini lebih baik bergelung di bawah selimut tebal, atau di temani dengan secangkir coklat panas.

Sama halnya dengan Aletta, perempuan dengan setelan serba panjang itu sedang membuat coklat panas untuknya juga Zeyan. Ia menyimpan sendok kecil setelah digunakan untuk mengaduk di wastafel, akan ia cuci nanti.

Aletta berjalan menuju kamar dengan perlahan, takut coklat panas yang ia buat akan tumpah. Aletta membuka pintu kamar yang tidak tertutup rapat menggunakan kakinya, ia berjalan menghampiri Zeyan yang sedang menonton film action sambil berbaring dengan di selimuti selimut tebal.

“Nih.” Aletta menyerahkan secangkir coklat panas kepada Zeyan sebelum ia menaiki kasur.

“Makasih.” Sebelum mengambil cangkir dari tangan Aletta, ia mengubah posisinya menjadi duduk dan senderan di headboard.

“Hm.” Aletta duduk di sebelah Zeyan, menarik selimut sampai paha, lalu mencicipi coklat panasnya. Kemudian, ia menyimpan cangkir nya di atas nakas.

Mendadak Aletta bersin-bersin, hidung perempuan itu sedikit merah. Aletta akan bersin-bersin jika cuaca dingin. Ia alergi.

Tangan kanannya meraih remote yang berada di tangan kanan Zeyan, namun dengan cepat laki-laki itu menjauhkannya.

ZEYAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang