ZEYAN [39]

8.5K 464 42
                                    

Absen dulu lah.

Apa yang buat kalian masih bertahan sama cerita ini?

Happy Reading!

.....

Cemburu—

Aletta melangkah cepat menuju parkiran setelah berpamitan kepada teman temannya dengan alasan palsu yang ia buat. Perasaannya mejadi tidak karuan semenjak pesan yang dikirimkan oleh suaminya. Rasa panik dan takut terus menghantui pikiran Aletta.

Sepanjang perjalanan, Aletta memanjatkan doa-doa, supaya suaminya tidak marah padanya, atau apapun itu. Walaupun itu sangat mustahil untuk tidak terjadi.

.....

Hoodie hitam yang melekat pas di tubuh lelaki berbadan atletis itu sedang memandang lurus ke arah jalan raya. Ingatannya memutar ulang kejadian di dalam cafe yang membuatnya naik pitam. Setiap interaksi yang mereka lakukan membuatnya ingin meledakkan amarah yang sudah berada di ubun-ubun. Ia tidak suka saat miliknya melakukan interaksi lebih dengan lawan jenis selain dirinya. Apalagi tadi juga mereka melakukan kontak fisik yang membuat ia semakin ingin meledakkan emosinya. Untung saja tadi ia mendapat kesabaran lebih yang entah datang dari mana.

“Naik!” Titah Zeyan saat melihat bayangan orang yang berjalan kearahnya, yang tak lain dan tak bukan adalah Aletta, istrinya.

Aletta naik ke atas motor setelah Zeyan menghidupkan mesin motornya. Ia tidak mau membuat suasana hati suaminya semakin buruk.

Motor berwarna hitam yang ditunggangi dua orang insan berbeda gender itu melesatkan gas nya di jalan raya yang padat akan kendaraan roda dua atau empat. Zeyan menarik gas nya kuat, menyalip setiap kendaraan yang menghalangi jalannya. Menaikkan kecepatan di atas rata rata membuat perempuan yang berada  dibelakang tubuhnya mencengkram kuat sisi hoodie yang ia kenakan dengan kedua mata terpejam.

Pasrah. Itulah yang Aletta rasakan saat ini. Ia sudah tidak lagi berharap lebih dengan di bonceng oleh suaminya yang ugal-ugalan ini. Ngebut nya Zeyan yang sekarang lebih seram dibanding 'kan dengan permintaan Aletta beberapa minggu lalu yang memintanya untuk ngebut. Zeyan seperti sedang bermain-main dengan malaikat izrail karena mempertaruhkan nyawa.

“Zeyan...” Lirih Aletta saat motor yang Zeyan bawa berada di sisi kanan yang dimana khusus untuk menyalip. Namun masalahnya di sampingnya ada mobil dan di jalur yang berbeda arah ada mobil yang melaju dengan cepat. Sehingga Zeyan berada di tengah-tengah seperti di himpit.

Zeyan merasa biasa saja. Karena hal ini sudah biasa baginya. Tapi berbeda lagi dengan Aletta, perempuan itu tidak biasa berada di posisi seperti ini. Ini menjadi pengalaman paling menakutkan selama ia di jalan raya.

“Zeyan, please...” Aletta melilitkan kedua tangannya di pinggang Zeyan dengan kepala yang bersandar di bahu Zeyan.

Zeyan memelankan laju motornya saat sudah berada di jalan yang aman. Ia menunduk, melihat perutnya yang di peluk oleh seseorang yang menjadi objek kecemburuannya. Jika ia tidak ingat jika sekarang ia tengah membonceng istrinya, sudah di pastikan ia melesatkan kembali motornya menyalip puluhan kendaraan didepannya.

.....

“Maksud lo di kafe tadi apa? Sengaja mesra mesra-an, buat mancing emosi gue? Mau lo liat gue marah?”

ZEYAN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang