Extra part 1

619 51 13
                                    

Hari berganti bulan, tidak ada tanda-tanda kesadaran dari rara santang.Kian santang masih setia menemani kakak perempuanya bahkan enggan meninggalkan kamar rara santang, ia hanya akan beranjak pergi saat sudah memasuki waktu sholat.

"yunda, kau tau beberapa minggu yang lalu rengganis dan abikara gagal menikah,entah apa sebabnya abikara mengagalkan pernikahanya sendiri"kian santang bercerita pada kakanya meskipun tidak ada sahutan dari sang kakak

Kian santang tertawa miris "biasanya di saat aku cerita tentang rengganis kau akan mengodaku yunda,tapi saat ini... "kian santang tidak dapat melanjutkan ucapanya

"putraku"sapa subang larang

"ibunda"jawab kian santang

"ada apa ibunda?"tanya kian santang

Kondisi subang larang sudah jauh lebih baik ia sudah dapat menerima kenyataan atas apa yang menimpa putrinya

"makanlah sejak kemarin kau belum makan"subang larang menyodorkan satu nampan berisi makanan dan minuman pada putranya

"baiklah ibunda"kian santang menerima nampan tersebut kemudian melangkah menuju sebuah meja di dekat jendela

Subang larang mengusap lembut surai hitam putrinya "putriku cepatlah sadar bunda merindukan semua hal tentangmu"bisik subang larang tepat di telinga rara santang

"rayimu dan rakamu selalu menunggumu, mereka menjagamu setiap waktu mereka sangat menyayangimu, kau pasti juga sangat menyayangi mereka bukan?,jika kau benar-benar menyayangi mereka cepatlah sadar"lanjut subang larang

Di luar wisma rara santang,walangsungsang selalu menjaga kedua adiknya dan ibundanya,dia sama sekali tidak berani menginjakan kakinya masuk kedalam wisma adik perempuanya rasa bersalah selalu menghantui dirinya padahal tidak ada yang menyalahkan dirinya, hanya gagak ngampar lah yang sampai saat ini masih memusuhi walangsungsang.

Puk

"masuklah raden"

Walangsungsang mengeleng pelan "aku takut, jika kehadiranku hanya akan memperburuk keadaan"jawab walangsungsang

"berhentilah merasa bersalah raden, kondisi nyimas rara santang saat ini bukan salahmu"tegas endang geulis

Tak mau berdebat dengan endang geulis walangsungsang lebih memilih mengabaikan ucapan endang geulis, ia beranjak pergi dari hadapan endang geulis

"melihatmu seperti ini rasanya sakit raden, sampai kapan kau akan menyalahkan dirimu sendiri"gumam endang geulis menatap nanar punggung walangsungsang

Beberapa hari yang lalu endang geulis kembali keistana padjajaran atas permintaan subang larang.

*******

Disinilah tempat rara santang berada.disebuah hamparan rumput hijau yang begitu menyejukkan mata

"subhanallah,indah sekali tempat ini"gumam rara santang

"kau suka dengan tempat ini?"

"astagfirullah haladzim"rara santang terkejut, saat tiba-tiba seorang lelaki berdiri di sampingnya

"siapa dirimu kisanak?"tanya rara santang sopan

"kau tidak perlu tau akau siapa,kau tau kau dimanan sekarang?"tanya lelaki itu

"lelaki ini aneh, mengapa ia menggunakan penutup wajah"batin rara santang

"nyimas"panggil lelaki itu sekali lagi

"astagfirullah haladzim"rara santang tersadar

"maaf, apa yang tadi engkau tanyakan?"tanya rara santang canggung

YURA STORY (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang