Nyi rompang,saloka,praharsini serta yudakara sedang berada diantara kerumunan warga tentunya dengan penyamaran yang sangat ketat
"ingatlah jangan sampai keluarga istana menyadari kehadiran kita diantara para warga"bisik nyi rompang
"baik nek/nyai"
"praharsini, kau sudah menjalankan rencanamu bukan, kau sudah menukar cambuk yang akan digunakan untuk hukuman dengan cambuk petir bukan"
"iya nek aku sudah menukarnya, sekali saja cambuk itu menyentuh kulit rara santang, aku yakin ia akan menjerit kesakitan"
"ya kau benar, apalagi 400 cambukan aku yakin ia akan kehabisan tenaga"ucap saloka
"bahkan mungkin mati"sambung yudakara enteng
*****
Sementara itu disaat keluarga istana berkumpul di alun-alun istana, surawisesa justru menyelinap menemui uwaknya amuk marugul yang beberapa hari lalu tertangkap dan dimasukan kedalam penjara"uwak"ucap surawisesa
"raden"jawab amuk marugul
"uwak aku akan membantu uwak keluar dai penjara ini"ucap surawisesa membuat amuk marugul bingung
"yayaya bebaskan uwak raden"sahut amuk marugul
"tapi ada apa reden, kenapa tiba-tiba raden berubah"tanya amuk marugul menghentikan aktivitas syraeisesa yang sibuk membuka kunci
"tidak ada uwak aku hanya tidak ingin nasibmu berakhir sama dengan sansakala yang berlahir ditiang gantungan"jawab surawisesa berbohong,amuk marugul hanya mengangguk
Crak!!
Gembok penjara terbuka sempurna
"uwak keluarlah dan segera pergi dari sini, sebelum orang-orang menyadari kau kabur"ucap surawisesa
"tapi raden apakah di depan tidak ada penjaga istana"
"tidak ada uwak, semua prajurit sedang berkumpul di alun-alun"jawab surawisesa
"memangnya ada apa raden?"tanya amuk marugul lagi
"ck, sudahlah uwak jangan banyak bertanya cepat pergi sebelum ayahanda dan yang lainya menyedari kau tidak ada"ucap surawisesa
"baiklah keponakanku, terimakasih dan sampai jumpa"ucap amuk matugul yang bergegas keluar disusul surawisesa
"aku harus cepat sampai di alun-alun aku tidak mau sampai hukuman itu terjadi"ucap surawisesa berlari menyusuri setiap lorong istana
Sementara itu di alun-alun tangan rara santang sudah terikat, dan sudah siap dibelakangnya algojo yang akan mencambuk rara santang
"algojo laksanakan!!"titah prabu siliwangi,disaat algojo mengangkat tangan subang larang, walangsungsang dan yang lainya hanya mampu menutup matanya
"Ayahanda!!"teriakan dari surawisesa menghentikan tangan algojo yang cambuknya sudah hampir menyentuh tubuh rara santang
"bedebah!!,kenapa surawisea tiba-tiba saja datang dan mengentikan hukuman rara santang"umpat praharsini dengan suara kecil
"mohon maaf ayahanda, uwak amuk marugul tidak ada di dalam penjaranya"lapor surawisesa
"jagat dewa batara"
"darimana kau tau putraku?"tanya prabu siliwangi
"aku baru saja dari penjara ayahanda, awalnya aku berniat memeriksa tapi saat aku sampai disana uwak sudah tidak ada"jawab surawisesa tanpa ragu
"rakyatku sekalian, maafkan aku tapi hukuman ini aku tunda sampai esok pagi saat ini aku dan yang lainya harus segra mencari raka amuk marugul sebelum ia semakin jauh"ucap prabu siliwangi
KAMU SEDANG MEMBACA
YURA STORY (END) ✔️
De TodoPerjalanan cinta putra dan putri prabu siliwangi Harus melewati berbagai ujian cinta agar bisa bersatu dengan sosok yang ia cintai Rara santang kebencianya terhadap seseorang membuatnya tak sengaja jatuh cinta pada orang tersebut Gagak ngampar pria...