perang 4

458 44 1
                                    

Sring!

Decitan benda tajam terdengar cukup keras, ya decitan itu terdengar dari pertarungan gagak ngampar dan kirana.

Krak!

Kirana memelintir tangan gagak ngampar, mengunci pergerakan gagak ngampar

"cih, wanita ini sungguh tidak bisa diremehkan"umpat gagak ngampar dalam batinya

"maaf bukan maksudku melukaimu tapi kau memaksaku"ungkap jujur kirana

"cih kau sama saja dengan mereka, jadi tak perlu berlagak seperti orang baik"decih sinis gagak ngampar

Gagak ngampar kembali menyerang kirana, kali ini seranganya dua kali lebih tajam...

Sementara itu prabu siliwangi sudah sampai di hadapan maung bodas,dengan segera ia meminta keris ciung wanara dan segera ia kembali kemedan perang untuk membantu putra putrinya

#pov waraki

Ketiganya sama-sama terdesak dalam pertarungan mereka sendiri kian santang benar benar kuwalahan menghadapi serangan durgala, memang benar setelah di rasuki kuncung hitam kekuatan durgala bertambah 3 kali lipat, kian Santang berusaha menghalau serangan durgala dengan pedang dzulfikarnya namun justru memberikan efek kehancuran

"astagfirullah haladzim"gumam kian Santang

"gunakan pedang dzulfikarmu kian santang, maka kau akan menghancurkan alam semesta hahahahahah"tawa durgala begitu menggema

"astagfirullah apa yang harus aku lakukan"lirih kian Santang

"rayi gunakan pedang bidadariku ini"ucap rara santang seraya melemparkan pedang bidadari miliknya dengan sigap kian santang menangkapnya

"terimakasih yunda"seru kian snatang

"kau pikir pedang dari kakakmu bisa mengalahkanku heng tidak semudah itu kian Santang"desis sinis durgala

"bismillah"ucap kian santang segera berlari menyerang durgala kembali

Sementara itu di pertarungan walangsungsang melawan nyi rompang,sansakala,dan amuk marugul dengan terpaksa ia harus mengeluarkan pusaka barunya pedang naga runting

"semoga saja pedang ini bisa mengalahkan mereka"batin walangsungsang

"bismillahi raḥmani raḥim"ucap walangsungsang seraya menebaskan pedangnya membuat ledakan besar dihadapan ketiganya

"bedebah pedang walangsungsang benar-benar sangat sakti"umpat amuk marugul

"lebih baik kita pergi dari sini sebelum kita mati"ucap nyi rompang melangkah pergi diikuti amuk marugul

"pengecut kalian"umpat sansakala pada dua temanya

"kau tak mau berlari bersama mereka paman?"tanya walangsungsang diiringi semirik tajamnya

"aku bukan pengecut walangsungsang,kita akan bertarung hingga salah sati dari kita mati"desis tajam sansakala

Sansakala mengeluarkan pusaka andalanya pedang cakramaya namanya

"kita lihat apakah pedangmu bisa menandingi pedangku ini"ucap sansakala ia segera menyerang walangsungsang dengan gesit

Beralih ke rara santang

Ia tampak santai menghadapi kedua lawanya meskipun serangan mereka berdua cukup membuat rara santang kewalahan

"ck,bedebah"umpat yudakara kala seranganya dengan mudah dipatahkan rara santang

YURA STORY (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang