tertangkapnya saloka

529 48 13
                                    

Cleb!!

"nyimas"gagak ngampar dan walangsungsang membulatkan matanya kala pisau itu menancap di bahu Endang geulis.Perlahan tubuh endang geulis meluruh

"nyimas"walangsungsang menepuk pelan pipi endang geulis yang sudah tak sadarkan diri

"berani sekali kau melukai kekasihku"walangsungsang mendongak menatap tajam sang pelaku,sementara pemuda itu menengguk ludahnya sendiri dengan susah payah "tatapan mata itu, seperti milik raden walangsungsang"batin pemuda itu ketar ketir

Gagak ngampar menarik kerah baju pemuda tersebut "kau tau aku paling tidak suka dengan lelaki pengecut sepertimu"gagak ngampar bersuara dingin

"rayi bawa nyimas endang geulis kembali keistana padjajaran urusan saloka dan mereka berempat biarkan jadi urusanku"titah gagak ngampar

"baik raka"jawab walangsungsang.Walangsungsang segera membopong tubuh kekasihnya menuju istana padjajaran, tak lupa saat berpaspasan dengan pemuda itu walangsungsang menatap tajam sang pemuda membuat nyalinya mencitu

"sampai terjadi hal buruk pada kekasihku,ku pastikan kau akan menyesal"desis tajam walangsungsang

Walangsungsang kembali melanjutkan langkah menuju padjajaran

"jangan harap kau bisa lolos dariku"gagak ngampar menampar bolak balik pipi pemuda itu membuatnya meringis kesakitan

"katakan siapa namamu"gagak ngampar menyorot tajam keempatnya

"KATAKAN!!"Gagak ngampar berteriak keras di depan wajah pemuda tadi

"na-nama-ku mandala"ucapnya bergetar takut

"mandala urusan kita belum selesai, setelah aku menemukan buronanku, kita selesaikan masalah kita"gagak ngampar mendorong danu hingga menabrak meja

"dan jangan berfikir kau bisa kabur dari padjajaran"lanjut gagak ngampar

"paman ini ada sedikit kepeng untuk mengganti kerugian, maafkan kami telah membuat kekacauan"ucap gagak ngampar tulus

"terimakasih raden maafkan hamba karena hamba tidak mengenali putra gusti prabu siliwangi"ucap pemilik kedai

"tidak papa, jika begitu aku pamit, sampurasun"gagak ngampar melangkah pergi

"rampes"jawab pemilik kedai beserta para warga yang menyasikan keributan

****

Yudakara terduduk diatas pohon mangga,pikiranya melayang kesana kemari banyak beban yang ia pikul, cinta,dendam dan keluarga ia bingung harus mendahulukan yang mana

"kenapa di saat aku jatuh cinta justru aku mencintai putri dari musuh keluargaku"yudakara tertawa miris

"sampai kapanpu rasanya aku dan rara santang tidak akan bisa bersatu"

"aku begitu mencintainya, tapi dia begitu membenciku"

"aku tak tau harus berbuat apa, saat ini yang bisa kulakukan hanya melindunginya secara diam-diam"

"aku harap dengan petunjuk yang kuberikan pada surawisesa, ia bisa menemukan saloka dan menyelamatkan nyimas rara santang"

Yudakara menatap sinar rembulan dengan tatapan sendu,setiap kali ia menatap bulan ia selalu teringat pada kedua orang tuanya yang mati tragis ditangan siliwangi

***********

Surawisesa terus mempercepat langkahnya "menurut petunjuk di surat ini,saloka berada dimakam kakeknya yang berada tak jauh dari sini"gumam surawisesa

YURA STORY (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang