Bukti

518 46 2
                                    

Waktu sudah hampir pagi gagak ngampar dan juga kirana masih saja berkeliling di dalam goa

"raden tunggu dulu!!"ucap kirana menarik tangan gagak ngampar

"ada apa?"tanya kirana

"lihatlah ini bukanya anting milik nyimas rara santang"ucap kirana sembari menunjukkan satu anting berbandul bunga

"iya benar anting ini milik rayi rara santang,anting ini ibunda subang larang yang membuatnya,rayi rara santang pernah bercerita padaku"jawab gagak ngampar

"artinya jagat anindita tidak salah lihat,berarti nyimas rara santang memang sempat di sekap di goa ini"ucap kirana

"dan artinya nyi rompang menukar raga nyimas rara santang dan praharsini di goa ini"ucap kirana sembari berdikir-fikir

"kau tunggu disini dulu, aku hendak kesana memeriksa"ucap gagak ngampar yang dibalas anggukan kirana

Gagak ngampar berjalan kearah salah satu batu besar, tanganya menyingkirkan beberapa dedaunan dan ranting

"pena ini milik rayi rara santang, aku sendiri yang membelikanya, itu artinya rayi rara santang sama sekali tidak bohong"batin gagak ngampar

Netra gagak ngampar kembali menangkap bebrapa helai rambut

"rambut ini milik nyi rompang"ucap gagak ngampar mengeram marah, dengan segera ia bangkit dan berjalan kearah kirana

"mari kita keluar"ajak gagak ngampar, yang langsung menarik tangan kirana

********

Sementara itu di perkampungan, nyi rompang, saloka,yudakara dan praharsini tengah membicarakan rencana jahat..

"lantas apakah kalian tidak mengenali wanita itu?"tanya nyi rompang

"tidak nek, sepertinya ia bukan wanita dari padjajaran"jawab yudakara

"bahkan kekuatan kami bertiga hanya seperti seujung kukunya saja"ucap praharsini

"benar nyai, apalagi dengan pedang yang ia kenakan, sekali tebas saja bisa menghancurkan batu besar"ucap saloka

"tapi aku seperti mengenalinya"batin saloka

"artinya kalian gagal menghasut para warga"ucap nyi rompang

"iya, kami gagal"jawab yudakara

"bedebah!!,jika begitu bisa saja esok rara santang tidak jadi dihukum"umpat nyi rompang

"sebenarnya nyai,rara santang mau dihukum atau tidak dihukum nasib ia tetap tidak akan berubah"sahut saloka

"maksudmu?"tanya yudakara

"dia akan tetap mati, belati yang ku gunakan menusuk rara santang adalah belati beracun dan hanya ada satu penawar didunia ini dan penawar itu ada ditanganku"ucap saloka tersenyum miring

"artinya jika rara santang selamat dari hukuman cambuk,ia akan tetap menemui ajalnya"sahut praharsini bersemirik

"benar kau pandai sekali menebak"sahut saloka

"hehehehe bagus, kita juga bisa memanfaatkan hal ini"ucap nyi rompang diiringi tawa

"maksudmu?"tanya saloka

Nyi rompang membisikan rencanyanya membuat ketiganya tersenyum penuh arti, sementara yudakara ia terdiam khawatir dengan kondisi rara santang

*******

Sudah semalaman rara santang tidak bisa tidur, bukan karena ia memikirkan hukumanya, tetapi karena luka tusukan dari belati saloka yang terus bereaksi, seolah menguras tenaga rara santang dan perlahan membunuhnya

YURA STORY (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang