Berakhir

570 52 9
                                    

Gabungan pedang naga runting dan juga pedang bidadari masih belum bisa mengalahkan kekuatan durgala sebenarnya bukan kekuatan durgala tapi kekuatan kuncung hitam

Tak!!

Bruk!!

Pedang bidadari dan pedang naga runting terlempar seiring kian santang dan walangsungsang terhuyung menabrak pepohonan, kian santang memegangi dadanya yang terasa sesak sebelum perlahan kesadarannya terenggut, tak jauh berbeda dengan Kian Santang Walangsungsang juga kehilangan kesadarannya

"hahahahahah, dasar manusia lemah"maki durgala

"sekarang kalian akan mati ditangaku, Kian Santang walangsungsang"sarkas durgala

Durgala bersiap mengeluarkan kekuatannya,namun belum sempat mengeluarkan jurusnya,seseorang memutuskan serangan durgala

"siliwangi akhirnya kau muncul juga"desi tajam durgala

Prabu siliwangi mengedarkan pandanganya pada kedua putranya

"berani sekali kau melukai putra-putraku durgala"ucapnya tak kalah tajam

"bahkan aku bukan hanya akan melukai putramu siliwangi tapi juga putri kesayanganmu atau malah bisa juga putramu yang masih tersisa"desis tajam durgala

"tapi aku tidakakan membiarkan itu terjadi"

Prabu siliwangi segera bergegas menyerang durgala dengan tangan kosong

Sementara itu gagak ngampar masih sibuk dengan pertarunganya dengan jagat anindita

"ya allah totokan ini sangat sulit aku lepaskan"gumam Rara Santang pelan

"aku harus segera lepas dari totokan ini, aku harus membantu raka gagak ngampar"ucapnya kembali

Rara santang terus mengatur hawamurninya agar bisa terlepas dari totokan jagat anindita

Sementara yudakara ia sudah kabur,kumpulan asap hitam membawanya pergi dari hadapan rara santang

Bruk!!

Gagak ngampar terlempar cukup jauh, membutanya tertunduk lemas

"bedebah"umpatnya dengan nada yang hampir tak terdengar

Jagata anindita berjalan mendekati gagak ngampar "sekarang rasakan apa yang kau lakukan pada temanku kirana"desis tajam jagat anindita

Jagat anindita mengangkat pedangnya bersiap menebas tubuh lemah gagak ngampar, sementara gagak ngampar ia hanya mampu menutup matanya, rasa sakit ditubuhnya begitu mendera membuatnya tak mampu melawan jagat anindita

Crashh!!

Tebasan jagat anindita berhasil mendarat,tapi bukan ditubuh gagak ngampar melainkan tubuh rara Santang,rara santang berdiri dihadapan gagak ngampar sembari menyilangkan tangannya di depan wajahnya dan juga matanya yang terpejam kini perlahan terbuka, darah segar menetes dari luka tebasan Pedang jagat anindita, perlahan rara santang meluruh dengan sigap gagak ngampar menagkap tubuh adiknya.

Sementara jagat anindita tubuhnya menegang setelah melihat tanda lahir ditangan rara Santang,pedang yang digunakan untuk menebas rara Santang perlahan terjatuh dari tanganya "apa yang sudah kulakukan"ucapnya penuh penyesalan

"rayi aku mohon bertahanlah"lirih gagak ngampar

Rara santang meremat kuat gengaman tangan gagak ngampar

"ra-ka ji-ka a-ku m-ati ha-ri i-ni a-ku mo-hon ja-ga ibu-nda,ay-aha-nda,d-an ra-yi ki-an Sa-nt-ang se-rta ra-ka wa-lan-gsun-gsang"ucap rara Santang dengan nafas yang mulai tercekat

YURA STORY (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang