Rayi!!

838 57 17
                                    

Tap

Tap

Tap

Secepat kilat gentala membawa walangsungsang ketempat yang aman

"atur hawamurnimu, aku akan membantumu memulihkannya"ucap genatala yang mendapat anggukan dari walangsungsang

****

"syukurlah,lukamu tidak begitu parah"ucap gentala

"alhamdulillah"ucap walangsungsang

"rayiku"ucap walangsungsang bangkit dari duduknya

"gentala kita harus mencari rayiku"ucapnya lagi

"kau tenang dulu, kita kembali ke padjajaran, aku rasa mereka sudah sampai di istana"ucap gentala

"baiklah, mari segera kepadjajaran"ucap walangaungsang melangkah kan kaki diikuti gentala

#pov istana

Subang larang mondar mandir di depan gerbang istana, ya dia sedang gelisah memikirkan ketiga buah hatinya, beberapa kali ia mendapatkan firasat buruk pada putra putri kesayangannya bahkan bukan hanya subang larang, prabu siliwangi pun turut serta merasakan apa yang dirasakan oleh subang larang, ia memutuskan untuk menyusul ketiga anaknya

******

Sring!!

Decitan pedang dari rara santang semakin terdengar keras, kali ini rara santang langsung melawan tiga orang sekaligus, mau bagaimana lagi, selawati temannya telah tumbang terlebih dahulu

"bersiaplah mati putri siliwangi"desis yudakara

Saat ini rara santang berada posisi yang sangat sulit, ia terkepung

"ya allah jika ini akhir dari hidupku maka aku ikhlas"batin rara Santang

"kenapa kau putri siliwangi"sarkas sansakala

"oh aku tau, pasti dia sedang merapalkan do'a agar ada yang datang menyelamatkanya"ucap durgala

"sudahlah jangan banyak bicara, kita habisi saja putri siliwangi ini"ucap yudakara

Ketiganya menyerang rara santang secara serentak,belum sempat rara santang menghindari serangan sebuah pukulan mendarat tepat pada dada kirinya

Bruk!!

Rara santang terlempar menabrak pepohonan yang berada dibelakangnya

"ayahanda, ibunda"lirih rara santang

"mati kau putri siliwangi"ucap durgala

Durgala mengayunkan sebilah pedang tajam kearah rara santang, rara santang menutup matanya kala pedang itu sudah dipastikan akan merengut nyawanya

1 detik

2 detik

Tunggu kenapa rara santang tidak merasakan apapun, perlahan rara santang membuka matanya, netra matanya membulat sempurna kala pedang yang akan merengut nyawanya justru menyabet adik kesayanganya

"RAYI!!"pekik rara santang histeris

Ia segera menangkap tubuh adiknya yang akan ambruk

"rayi, kenapa kau lakukan ini untukku"ucap rara santang, perlahan butiran bening keluar dari kelopak mata indanhnya

"aku akan melindungimu yunda, apapun yang terjadi"lirih kian Santang,sebelum kegelapan menguasainya

"hikss... Rayi"ucap rara santang medekap hangat kepala kian Santang

YURA STORY (END) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang