01 - Cantik

2.6K 158 278
                                    

Dangerous :
Kissing, alcohol, harsh words, skin contact, clubbing, does not make sense, other. [16+]

g
e
e
z
r
y
u
b
e
e

Present

Love
+
Overdose

Loverdose : 01
.
.
.

[]

Noina berlari ke belakang gedung sekolah yang sepi, derapnya membuat rok selutut gadis itu terhempas diterjang angin. Air mata tak hentinya mengalir membasahi pipi memerahnya, menahan amarah.

Diusapnya mata yang sembab agar berhenti mengeluarkan cairan panas nan bening itu. Rambutnya berantakan dengan sedikit taburan bedak bayi di sekitarnya. Terasa kasar dan tegang.

Noinara Wisa, gadis yang tak hentinya menjadi objek bully bagi para siswa berkuasa di Unity High School yang terkenal dengan kekayaan dan ke-famous-annya ini. Sangat jauh dari kriteria seorang Noina yang hanya anak piatu.

Ia duduk bersandar pada dinding tua nan lusuh di belakangnya, cat pada dinding itu sudah mengelupas lantaran tak pernah dirawat. Ruangan yang disandari Noina adalah UKS lama yang kini telah menjadi gudang di SMA ini. Parahnya, ruangan ini terkenal akan kehororannya, tapi tidak bagi Noina, justru itu tempat paling aman dan nyaman baginya mengadu pada keadaan.

Dalam diam gadis itu menitikkan air mata, memandang semak belukar di hadapannya yang tak hentinya gadis itu temui karena memang hari-harinya ia lalui dengan tangisan dan bully-an, kemudian bersembunyi di sini layaknya pecundang.

Miris.

Noina meremat rambutnya, menjambak kemudian membenturkan kepalanya pada dinding lusuh itu. Ia sangat frustrasi, semesta benar-benar tak pernah berpihak padanya.

Duduk tanpa alas itu memang sudah menjadi kesehariannya, bahkan rumput dan tanah di sana seolah sudah terbentuk karena sering disinggahi gadis itu. Menahan sakit dalam diam adalah hobinya yang sudah menjadi kebiasaan.

Ia menekuk kedua kaki dan membenamkan kepala di sana, merasakan denyutan ngilu di kepala karena dijambak kasar anak-anak di kelasnya, entah apa dosa Noina pada mereka, yang jelas membuat Noina menderita merupakan kebahagiaan bagi sialan itu.

"Kamu kenapa?"

Suara berat itu tiba-tiba menghentikan tangisan Noina, gadis itu menegakkan kepala melihat seorang cowok tinggi di hadapannya, cowok itu mengenakan almamater yang umumnya dikenakan para OSIS. Wajahnya lumayan tampan dengan hidung mancung, warna kulit yang tidak terlalu terang, alis yang cukup tebal dan mata yang sangat cantik, oh juga, bibirnya sangat berisi dengan garis rahang yang begitu tegas.

Sibuk mengamati kesempurnaan ciptaan Tuhan di hadapannya, sehingga Noina tidak menyadari bahwa cowok itu telah menarik dagunya, sehingga pandangan gadis itu menjadi fokus pada cowok itu sepenuhnya.

Melihat Noina hanya duduk dan kesusahan melihat ke arahnya, cowok itu berinisiatif jongkok di hadapan Noina yang membuat jarak di antara keduanya semakin terkikis. "Kenapa, hm?"

Noina membalas dengan gelengan dan segera mengalihkan pandangan. Ia tidak tahu siapa cowok itu, yang jelas ia merupakan kakak kelas sekaligus OSIS di SMA ini. Noina tidak ingin mengenal barang seorang pun di SMA terkutuk, biadap, sialan seperti neraka ini.

LOVERDOSE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang