17. / Forgive Each Other

6.6K 827 155
                                    

********

Aldebaran punya segalanya, uang, kekuasaan dan apapun yang dia inginkan bisa dia dapat hanya dengan sekejap mata. Namun dia tidak punya cinta, baginya, cinta adalah pembodohan. Namun ketika bertemu Andin, wanita yang sedang duduk tepat di sampingnya, segala hal menjadi berubah, semua nya nampak jaaauuh lebih indah.

Mobil masih melaju, bukan, bahkan itu hampir tidak berjalan, mungkin saja kalau Aldebaran diminta berjalan beriringan bersama mobilnya, pasti langkahnya akan jauh lebih cepat. Aldebaran seolah malas sekali melajukan mobilnya, dia sibuk menoleh ke arah Andin, menatap wajah cantik yang begitu meneduhkan, dengan manik coklatnya yang indah, tangan mereka masih bertaut, Al sesekali tersenyum, dengan matanya yang menyipit.

“I love you mas” ucap Andin lirih
“I love you” balas pria judes itu
“Ma..”
“Iya..”
“Kita ini nyampe nya kapan ya, naik mobilnya gini amat” kata Andin
Al menoleh ke arah jalanan di hadapannya, lalu kembali menoleh ke istrinya
“Kan kamu yang mau”

Andin menggeleng pelan, lalu mencium punggung tangan suami nya. Sekitar lima belas menit, mobil berbelok ke arah blok rumah Aldebaran, Gerbang besar yang di jaga lebih dari tiga security itu terbuka, mobil melaju masuk meninggalkan orang-orang yang masih berdiri di sekitar nya.

Rumah dengan luas lebih dari 1000 meter persegi itu di jaga ketat beberapa orang yang di seleksi langsung oleh pemiliknya, selama 24 jam, mereka bergantian berjaga menggunakan sistem shift. Sampai di pelataran, Uya, salah satu security disana mengamati mobil bosnya,

“Kok pak bos sama bu Andin gak turun-turun ya” ucapnya pelan,
Sementara di dalam mobil, Andin sedang mencoba membuka seatbelt mobil yang tiba-tiba jadi susah untuk di buka.
“Mas, kok susah ya” ucap Andin
Al yang baru saja membuka seatbelt dan hendak membuka pintu untuk turun itu menoleh,
“Masa sih?”

Andin dengan susah payah mencoba menarik seatbelt nya.
“Mas, kok seret banget sih” ucapnya
“Coba sini, saya bantuin” Aldebaran mendekat, mencoba membuka seatbelt yang macet itu,
“Duh, ini kayaknya harus ganti mobil” ucap Aldebaran
“Ketimbang seatbelt doang mas, masa harus ganti mobil”
“Ya gimana, ini su.....”
“Ah, maas”

Dahi Andin sedikit ngilu, sebab saling menyeruduk dengan dahi keras yang sedikit berurat milik suaminya. Wanita cantik itu mengusap-usap dahi atasnya, lalu menatap suami nya yang kini wajahnya hanya berjarak kurang dari 5 cm di depannya itu. Andin tersenyum manis, sedangkan wajah Aldebaran sudah memerah, menahan salah tingkah yang kadang dia juga tak memahami nya.

Dengan gesture menggoda Andin mendekatkan wajahnya, menyentuh pipi Aldebaran dengan lembut, membuat Aldebaran sedikit bergidik, bulu-bulu di tengkuk nya berdiri, jakunnya naik turun, menatap lekat wajah indah di hadapannya. Wajah yang seharusnya sudah tak begitu membuatnya tegang.

Mata Aldebaran menatap lekat bibir Andin, bibir yang basah dan berkilauan itu. Kini, Andin yang mengambil peran, dia mendekat, tak kuasa melihat wajah tampan suami nya, lalu tanpa permisi lagi, Andin menyesap lembut bibir bawah Al dengan sangat perlahan, membiarkan Aldebaran menikmati nya.

Dari kejauhan Uya mendekat, memastikan kedua bosnya itu dalam keadaan baik-baik saja, namun beberapa langkah, Jimmy, salah satu bodyguard Aldebaran menarik lengan Uya

“Jangan mendekat pak Uya” ucapnya dengan tegas
“Kenapa? Pan Uya mau liat apa pak bos sama bu andin baik-baik aja, ngapa kagak keluar-keluar dari tadi” ucap Uya
“Percaya sama saya, mereka baik-baik saja”

Rupanya, Jimmy, adalah saksi kebucinan Aldebaran dengan istrinya, betapa lemah nya Al jika sudah bersama dengan wanita yang dia nikahi lebih dari satu tahun yang lalu itu. Beberapa kali, Jimmy pernah memergoki, bos nya itu sedang mencium istrinya di dalam mobil, meski kadang hanya beberapa detik, namun tentu Jimmy memilih menghindar, daripada jantung nya ngilu sebab iri dan dengki yang menyelimutinya setiap hari itu

SECRET 2 : DEBARANDINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang