2.

7.4K 694 85
                                    

*******

Note : Bacanya pelan-pelan ya..

======

Aldebaran, dengan darah di bajunya yang mulai mengering, tertunduk tak berdaya. Kedua tangannya menutup wajahnya yang sudah sangat sayu.

Sorot matanya redup, bahu nya masih bergetar hebat, air mata terus jatuh seakan meluluhlantakan kehebatannya selama ini.

Dia berkali-kali menghela nafas yang mulai terasa berat,

"Tolong jangan tinggalin papa, Rey"

Kalimat yang terus menerus terucap dari bibir Aldebaran

"Tuhan, jangan buat saya kehilangan lagi, tolong"

Semakin dia berucap, semakin deras air matanya, semakin sakit pula dadanya.

"Reyna.. papa mohon..." mata Al terpejam kuat, membayangkan wajah Reyna yang tersenyum saat menyambutnya pulang ke rumah. Suara Reyna yang selalu memanggilnya untuk membantu nya dalam banyak hal.

"Kalau gak ada Reyna, adek main sama siapa nak... siapa yang jagain adek kalau gak ada kamu?"

"Reyna anak papa yang kuat, Reyna pasti gak apa-apa, papa yakin"

Al terus menatap ke arah pintu, dengan sesekali menyentuh daun pintu yang tertutup rapat itu..
Tak lama, suara seorang perempuan berlari menghampirinya.

Andin, perempuan itu mendekat ke suaminya yang masih duduk di lantai, Al beranjak dengan sisa tenaga nya, berjalan beberapa langkah menghampiri Andin.

Dia tersenyum,

"Reyna gak apa-apa. Kamu jangan khawatir" ucapnya

Sebuah sikap yang bertolak belakang, Al menutupi kekacauan nya demi menenangkan Andin yang terisak hebat.

Tubuh Andin jatuh memeluk dada Aldebaran, dengan suara yang tak lagi terdengar jelas.
Dia bahkan sudah menangis sejak di jalan,

"Mas, Reyna mas... Reyna..." ucap Andin dengan terus memeluk suaminya,

"Reyna gak apa-apa ndin, dia kuat, dia gak apa-apa"

Tangis Al pecah, meski dengan sekuat tenaga dia harus menahannya, tapi tetap saja air matanya jatuh tanpa permisi,

"Anak kita mass" rintih Andin

Al hanya membelai punggung Andin, dan mengusap kepalanya sesekali, sembari terus mengatakan kalimat penguat untuk nya,

"Reyna itu kuat, dia gak akan kenapa-napa" ucap Aldebaran.

======

Hernawan duduk di kursi rumah sakit, dengan Rosa bersandar di bahu nya,

"Pa, Reyna gak apa-apa kan?" tanya mama Rosa
"Papa harap juga begitu, tadi Reyna kena pisau ma"

"Terus?"

"Ya terus dia gak sadarkan diri. Dua hal yang membuat papa hancur sekarang.."

Papa Her menjeda kalimatnya,

"Papa hancur melihat Reyna, dan papa juga hancur melihat Aldebaran hancur ma. Papa gak kuat liat dia nangis, sedangkan papa gak bisa menenangkan dia"

Papa Her menundukan kepalanya, sedangkan mama Rosa menatap pilu ke arah Al yang masih menenangkan Andin,

"Pasti berat menjadi Al sekarang, disaat dia sendiri hancur dan dia harus menopang Andin. Memberi kekuatan padanya" ucapnya lirih

"Tapi papa harus ingat, sekuat apa anak papa itu. Papa percaya kan, Al itu hebat" ucap mama Rosa,
Papa Her mengangguk pelan, lalu mendekap istrinya dengan hangat.

SECRET 2 : DEBARANDINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang