31.

9K 836 131
                                    

Bonus lah, karena kemarin lupa. Maafin aku ya💜

*******

Andin masih meringkuk di atas ranjang, dengan seorang pria yang memeluknya. Andin membelakangi tubuh suaminya, sedangkan Aldebaran dengan penuh rasa sayang memeluk Andin yang tertidur dengan menggunakan lengannya sebagai bantal. Rambut Andin yang tergerai juga tengkuk halusnya yang terespose sesekali menjadi aroma yang Al hirup dalam-dalam.


Tak lama, Aldebaran terbangun, cahaya samar dari balik jendela membuat matanya berkedip cepat beberapa kali, dia menoleh ke arah jam, lalu menyadari bahwa hari sudah pagi. Dengan sangat hati-hati, dia mengangkat kepala Andin, membaringkannya lagi dengan alas bantal sebagai ganti lengannya.



Beberapa saat, Aldebaran diam, menatap lekat wajah cantik tanpa polesan make up di hadapannya, entah sudah berapa kali dia mengagumi istri nya itu. Setiap hari, Aldebaran merasa tak pernah cukup, berterima kasih pada Tuhan, karena telah memberikan seorang perempuan yang tak hanya cantik parasnya, namun juga diberkati dengan hati yang indah, seperti perempuan yang usia nya akan menginjak 29 tahun itu.


Aldebaran segera mandi, membiarkan Andin yang masih terlelap itu, sibuk bersama mimpinya. Hari ini, Aldebaran ada meeting jam 8 pagi, jadi dia harus berangkat lebih awal agar tidak terjebak oleh kemacetan luar biasa ibu kota.


Aldebaran keluar dengan bertelanjang dada dan handuk yang melingkar di pinggangnya, rambutnya yang  basah dan jatuh membuatnya nampak 1000 kali lebih sexy dari biasanya. Andin sudah terbangun, dia sedang berdiri di depan jendela balkon, menyusui Arga seperti biasa. Dia menoleh ke arah suami nya lalu tersenyum.


“Sayaaang....”
“Hei, udah bangun kamu?”
“Udah mas, di bangunin bodyguard”
“Oh pantesan. Papa nya udah pelan-pelan bangunnya biar mamanya gak bangun, malah bodyuard nya yang bangunin” kata Al
“Iya nih, gimana ini bapak Arga, mama masih ngantuk” ucap Andin
“Oh iya mas, itu baju kamu udah aku ambilin” kata Andin



Al melangkah ke arah kasur, lalu mengambil baju yang sudah disiapkan oleh istrinya,
“Makasih ya”
“Iya sayang. Kamu tumben pagi banget mas bangunnya?”
“Iya ndin, saya ada meeting jam 8 pagi. Client nya dari Kalimantan, udah datang dari kemarin, kalau saya telat, gak enak” kata Al
“Oh gitu, ya udah, aku siapin sarapan ya”
“Gak usah ndin, saya sarapan di kantor aja ya”
“Loh kok gitu?”



“Gak apa-apa, nanti kirimin makan siang ya, saya pengen makan masakan kamu” kata Al
“Ya udah kalau gitu, nanti aku kirimin makan siang ya”
“Saya jalan sekarang ya, keburu macet”
Setelah mencium Andin dan Arga, Aldebaran bergegas turun dan berangkat ke kantor.



Sedangkan Andin memilih untuk ikut turun, tak lama setelah mobil suami nya keluar dari garasi.
“Suami kamu buru-buru banget ndin, masih pagi” kata mama Rosa yang sedang mengolesi selai di roti nya
“Iya ma, katanya ada meeting pagi sama orang Kalimantan”
“Oh yang mau jual sebagian perkebunan sawitnya itu ndin?” papa Her menyambar dengan cepat
“Eh? Emang iya pa? Aku malah gak tau”
“Emang Al gak cerita?”




Andin menggeleng cepat,
“Al kan mau beli perkebunan sawit, minggu lalu cerita ke papa”
“Mas Al gak cerita pa”
“Oh berarti belum cerita”
“Lagian buat apa pa, beli perkebunan?”
Papa Her tak menjawab, dia hanya mengangkat kedua bahunya bersamaan.
“Biasalah ndin suami mu itu kan apa-apa di beli, apa-apa di beli” kata mama Rosa



“Udah sarapan dulu kamu” tambahnya
“Eh iya Arga, nanti sore kita test drive heli nya Arga yuk”
“Udah dianterin pa?” tanya Andin
“Udah. Soalnya kemarin papa kembaliin, papa suruh cat ulang sama cek semua nya. walaupun baru tapi tetep aja kan, harus di test drive dulu sebelum Arga naik”


SECRET 2 : DEBARANDINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang