11. Arga Bumantara's Day

7.8K 827 148
                                    

*****


"Mama, disini ternyata" suara Andin membuat Reyna melepas pelukannya dari sang oma,
"Eh ndin, kenapa sayang?"
Andin duduk di samping Reyna, memeluk gadis kecil berkuncir dua itu ke dalam pelukannya
"Itu ma, kan hari ini kan hari lahirnya Arga, aku rencana mau bikin acara kecil-kecilan gitu di rumah, seru-seruan sih. Arga kan suka banget kalau rame-rame gitu"

"Oiya? hari ini ya, kok gak pernah di rayain sih?" Rosa tersenyum lebar. Reyna melepas pelukan mamanya, matanya berbinar indah
"Ya kan kemarin baru beberapa bulan aja sih ma, jadi agak nanggung kalau mau di rayain. Kalau sekarang kan dia udah ngerti orang-orang, udah mulai kenal sama sekitar gitu"
"Adek ulang tahun ya ma?" tanya nya
"Bukan ulang tahun sih nak, kan belum satu tahun, tapi adek udah setengah tahun hari ini"
"Setengah tahun itu berapa ma?"


"Gini, kalau satu tahun itu ada berapa bulan?" Andin balik bertanya. Reyna memutar bola matanya, lalu jari-jari nya bergerak
"January, February, March, April, June, July, August, September.... terus apa ma?"
"Octo..."
"October, November, December"
"Pinter.. ada berapa bulan?"
"Twelve?"
"Good"

"Kalau setengah tahun itu artinya, dua belas dibagi dua jadi masing-masing dapat berapa tuh?"
Reyna diam beberapa saat, jari-jarinya masih bergerak-gerak kecil, lalu tersenyum,
"Wait a minute" ucap nya
Dia menarik tangan mama nya, lalu meminjam dua jari Andin untuk menghitung. Tak lama, dia menatap Andin,
"Six?"
"Good job, pinter sekali" Andin membelai rambut Reyna lembut, lalu tersenyum
"SIX!!!" teriak Reyna. Kedua tanganya terangkat ke atas, lalu bersorak
"I can counting well" ucap nya
"Good, cucu nenay emang pinter banget sih. I am proud" ucap mama Rosa
Gak salah, Reyna di sekolahkan di Kiddy House International School. Wkwk aku ketawa nulis ini, ok, lanjut

Sekolah berbasis Internasional yang menggunakan full Bahasa Inggris itu mampu membuat Reyna mengejar ketertinggalan Berbahasa Inggris nya karena tumbuh di panti asuhan.
"Anak mama luka bekas jahitannya masih sakit gak?" tanya Andin
"Enggak ma, udah gak sakit, aku udah sembuh" jawab Reyna

"Oh iya ndin, jadi gimana, 6 bulanan nya Arga?" tanya mama Rosa
"Itu ma, nanti aku mau nitip kue ulang tahun sama papa nya Arga terus nanti kita hias aja ruang tengah pakai balon, terus semua nya kumpul, nyanyi, makan, foto-foto. Gitu aja"
"Mama setuju sih, ya udah kamu telfon suami kamu aja, biar dia gak lupa. biar mama bilang sama yang lain suruh dekor ruangan ya"
Andin mengangguk,

"Papa, aku, mama sama Reyna masuk ya, papa masih mau disini?" tanya Andin dengan sedikit berteriak ke arah papa mertua nya yang sedang menggendong Arga
"Iya, nanti papa nyusul"
Andin melangkah ke dalam rumah, bersama Reyna di sampingnya.
"Nak, mama mau ambil handphone di kamar, mau nelfon papa. Kamu disini ya, sama suster" ucap Reyna
"Ok ma"
"Mirna, titip Reyna bentar ya"
"Ok ndin"

=====

Andin berjalan gontai, kepalanya terasa sangat pusing, matanya sedikit berkunang-kunang. Dia berjalan dengan berpegangan pada dinding dan daun pintu, matanya sayup-sayup terasa sangat berat. Dia menarik nafas panjang, lalu duduk di atas ranjang nya.

"Kenapa nih" tanya nya pada diri sendiri
Dia memijat pelipisnya pelan, lalu dengan susah payah menelan ludah. Dia menelfon suaminya dengan kepala menunduk.
"Iya ndin?" sahut seseorang dari kejauhan
"Mas, sayang"
"Iya, kenapa?"
"Mas, kamu pulang jam berapa?"
"Abis ini saya pulang, 3 meeting hari ini di re-schedule karena client saya masuk rumah sakit, kenapa?"

"Udah selesai berarti ya?"
"Udah ndin, kenapa? Ini handphone saya mau mati, baterai nya habis" ucap Al
"Aku boleh titip kue ulang tahun gak?"
"Siapa yang ulang tahun?" tanya Al
"Hari ini Arga 6 bulan mas, aku mau bbikin acara buat keluarga, kamu beli kue sama lilin ya"
"Oh, iya, iya ok. Lilinnya angka berapa?"
"Angka 6 ya mas"

SECRET 2 : DEBARANDINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang