8.

8.2K 972 112
                                    

******

Jangan jadi pembaca gelap. Vote dulu..

~~~~~~~~~~~~

Reyna nampak begitu senang, duduk di pangkuan mamanya. Andin berkali-kali mengingatkan anak gadisnya itu untuk tidak terlalu banyak bergerak sebab takut luka bekas jahitannya akan terasa sakit.

"I am fine ma. It's ok" ucap Reyna setiap kali melihat mamanya nampak begitu panik
"Jangan terlalu banyak gerak dulu ya, udah nontonnya dari sini aja ya"

"Iya ma"
"Ayo papa, ayo grandpaaaa"
Hernawan dan musuh bebuyutannya sudah berdiri tepat di pinggir kolam, Al dengan celana pendek nya dan dada yang terbuka, sedangkan papa Her dengan kaos polosnya

"LEPAS BAJU DONG GRANDPAAA" Teriak Reyna
"Jangan kak, nanti grandpa masuk angin" jawab papa Her

"Lah kan basah juga pa" kata Al
"Ya juga yaa"
"Hadeeeuh pusing ngomong sama papa"
"Udah gak usah banyak ngomong, kamu kalau cerewet, papa gabungin sama grup arisan mama nanti" ucap Hernawan

"Kita buktikan, kalau kamu menang, gendong Susan keliling komplek"
"Dia itu gak mau sama aku"
"Maauuu"

Sebenarnya Al tidak membenci kucing, tapi dia hanya tak suka kalau bulunya harus menempel di baju. Dan dia juga bisa pura-pura kalah untuk menghindari permintaan papanya, tapi rasanya dia tak mampu.

Karena kalau dia menang, dia bisa mengundang orang-orang untuk makan bersama di halaman rumah nya, dan tentu itu akan bisa membuat papanya senang.

Lomba renang antar juara bertahan Aldebaran Hutama Alfahri dan papanya, konglomerat merakyat yang suka membawa kucing nya jalan-jalan itu berlangsung sengit.

Jika dulu, sewaktu Aldebaran kecil, hadiahnya adalah sesederhana bisa makan ayam rica-rica buatan mama Rosa. Kini hadiahnya jauh lebih menantang untuk Al, yaitu dengan membawa orang-orang datang ke rumah untuk membuat papa nya merasa senang. Meski Al tidak terlalu suka keramaian.

Tepuk tangan dari mama Rosa, Andin, Reyna, Mirna, Arga, Kiki dan Susan yang masih sibuk berguling-guling di rumput membuat Hernawan dan anak semata wayangnya yang sering dia tukar dengan mengakui Andin itu menjadi lebih bersemangat

"AYO MAAAS, SEMANGAT!!. Ayo papa... Alga dukung papa" ucap Andin sembari menepuk-nepuk paha Arga yang seolah mengerti apa yang sedang orang-orang lakukan di sekitarnya. Bayi yang masih duduk di pangkuan Nenay nya itu nampak begitu riang

"GRANDPAAAA REYNA DUKUNG GRANDPAA"

Suara sorak sorai menghantarkan Aldebaran menjadi pemenang tunggal pada lomba Renang cabang pondok pelita. Al tersenyum puas penuh kemanangan.

Dia berkacak pinggang, berdiri di pinggir kolam renang menatap papa nya yang masih bersandar di pinggiran kolam dengan tubuh yang masih terendam di air

"CURAANG" teriak papa Her sembari menunjuk ke arah Aldebaran
"Terima aja kekalahannya pa"

Mereka berdua naik, mengambil handuk masing-masing lalu duduk bergabung dengan yang lain
"Grandpa, kok grandpa kalah" Reyna berjalan mendekati grandpa nya

"Gak apa-apa, nanti aku bisa minta es krim sama papa"
"Kenapa? Kok gak jadi minta sama grandpa?"
"Kan grandpa kalah. Jadinya grandpa gak dapat uang" jawab Reyna dengan polosnya

SECRET 2 : DEBARANDINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang