03. Dxpressed

212 27 2
                                    


"Membangun Rumah Bersama Para Berandalan"

"Membangun Rumah Bersama Para Berandalan"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam pulang sekolah berbunyi. Naomi bergegas merapihkan alat tulis nya dan pulang, karena besok hari libur, ia berpikir untuk kumpul dengan teman-teman SMP nya.

"Kumpul ya hari Sabtu di Cafe Masalalu" ujar Naomi setelah selesai belajar di sekolah.

"Iya, bawel!" jawab Shafiqa dan pergi meninggalkan sekolah di jemput supir nya.

Naomi pulang sendiri karena hari ini tidak terlalu lelah. Besok adalah hari ia bertemu dengan teman-teman akrab nya di SMP, Dxpressed.

Dxpressed terdiri dari 24 orang, itu awal-awal. Arti nya Depresi, kumpulan anak-anak pembuat onar semasa SMP yang sekarang sudah berkurang, banyak sekali pertengkaran hingga membuat mereka saling melepas.

Beberapa dari mereka menganggap Dx itu sudah tidak ada, tapi untuk Naomi masih tetap sama. Naomi masih bagian dari Dx, bahkan jika dia hanya sendiri nanti nya.

Salah satu teman cowok terdekat nya adalah Hanif Yunanda. Hanif itu orang nya jail, tapi jadi incaran banyak cewek waktu pertama kali masuk SMP. Sebenar nya Naomi udah kenal sejak SD karena mereka bermusuhan, tapi siapa sangka kalau akan akrab.

Tepat hari Sabtu, seperti biasa Naomi kumpul bersama Dxpressed. Memang tidak lengkap yang datang, tapi setidaknya nya ada yang masih mau hadir.

"Kangen banget ya kumpul begini" ujar Naomi dengan senyuman berbinar.

"Lo senang?" tanya Salsa.

Naomi mengangguk semangat. "Senang banget dong, udah lama gak kayak gini" ucap nya.

Salsa membalas senyuman Naomi, sampai Hanif dan beberapa anak cowok datang, ada Faqih juga. Mungkin sedikit canggung karena ini pertama kali nya mereka bertemu setelah lulus SMP.

"Nggak usah tegang gitu, santai aja" tegur Hanif menyenggol siku Naomi.

"Siapa juga yang tegang" jawab Naomi dan memutar malas bola mata nya.

"Nom, apa kabar?" tanya Faqih.

Naomi menoleh ke Faqih yang bertanya pada nya, bisa nya pemalu tapi sekarang bisa juga berbicara.

"Alhamdulillah, baik" jawab Naomi.

"Syukur lah, lo kan dulu gampang banget sakit"

Ternyata Faqih masih ingat. Memang daya tahan tubuh Naomi tidak sekuat mental nya, sering kali pingsan tapi tetap nekat ikut organisasi Osis di SMP, apalagi jabatan nya di bagian olahraga.

"Udah kumpul aja nih" ucap Shafiqa yang baru datang dan duduk di samping Naomi.

"Makin mantep aja lo" puji Hanif.

"Kenapa? suka ya sama gue?"

"Idih najis, jabang jenggot"

"Jabang bayi kali, Nif" balas Naomi.

ALVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang