14. Ibu & Abang

65 14 1
                                    



"Patah Secara Bersamaan"

Naomi pulang dengan wajah murung nya. Memasuki rumah dengan lemas dan mencari keberadaan Ibu nya. Rumah terlihat sangat sunyi, seperti tidak ada penghuni nya.

"Bu! Ibu dimana?!" tanya Naomi sembari mengelilingi rumah mencari Ibu nya. Naomi mulai panik, sudah mencari kemana-mana tapi Ibu nya tidak ada. Terakhir, ia berlari ke lantai atas dan membuka pintu kamar Ibu nya.

"Ibu!"

Naomi menepuk pipi Ibu nya yang pingsan. Ia menangis memanggil Ibu nya berkali-kali namun sang Ibu tidak sadar. Lantas, Naomi menghubungi ambulance untuk membawa nya ke rumah sakit. Sesampai nya di rumah sakit, Ibu nya di larikan ke UGD. Naomi menghubungi Abang nya untuk memberitau kondisi Ibu, berharap semoga Abang nya bisa datang ke Jakarta.

"Dek, Abang lagi sibuk, nanti lagi ya telepon nya"

"Bang, Ibu pingsan, Ibu masuk UGD" ucap Naomi di telepon dengan menangis.

"Abang pesan tiket pesawat ke Jakarta sekarang"

Tut!

Dokter keluar dari UGD dan menghampiri Naomi yang masih menangis.

"Ibu saya, apa yang terjadi?" tanya Naomi.

"Ada penyumbatan di kepala nya, Ibu anda terkena stroke ringan. Harus di rawat selama beberapa hari, kami akan siapkan ruang rawat nya" jawab Dokter.

Setelah kepergian Dokter, Naomi masuk ke ruang UGD dan menemukan Ibu nya yang sudah sadar. Kondisi lemah yang hanya bisa tersenyum di ranjang menatap nya.

"Jangan menangis, Ibu gak papa kok, cuma butuh istirahat" ujar Ibu nya, sembari menghapus air mata Naomi.

"Maaf tadi Naomi keluar, seharus nya Naomi gak tinggal in Ibu sendiri di rumah" tangis Naomi.

"Gak papa kok, kan sekarang Ibu udah baik-baik saja" ujar Ibu. Naomi memeluk Ibu nya dan menangis. Sang Ibu mengusap lembut surai Naomi yang basah akibat keringat. Berusaha kuat di depan si bungsu adalah hal yang harus dia lakukan sekarang.

•••

William sampai di depan rumah Naomi yang sunyi. Ia menekan tombol bel namun tidak ada yang menjawab. Mencoba menghubungi Naomi pun tidak ada balasan apapun.

"Mas! Cari Kak Naomi ya?" tegur satpam yang sedang menyusuri jalanan.

"Iya Pak, kira-kira ada gak ya orang nya?"

"Aduh, lagi di rumah sakit dekat sini. Tadi Ibu nya pingsan, terus ambulance bawa ke rumah sakit deh" jawab satpam tersebut.

William melihat gedung tinggi dengan tulisan rumah sakit di dekat situ. Ia yakin, Naomi pasti di sana. William mengucapkan terima kasih dan masuk ke mobil nya segara bergegas ke rumah sakit itu. Sesampai nya di resepsionis, William mendapat informasi bahwa Ibu nya Naomi sudah di pindah kan ke ruang inap. Dengan cepat, ia berlari ke ruangan tersebut.

Langkah nya terhenti melihat Naomi terduduk di ruang tunggu yang sepi sendirian. Menangis pelan dengan menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan.

"Nom..." panggil nya.

Naomi menaikkan wajah nya dan menatap cowok di hadapan nya. Ia menghapus air mata nya dan tersenyum.

"Willi, lo kenapa di sini?" tanya Naomi.

"Jangan senyum" jawab William. Ia duduk di samping Naomi dan terdiam.

"Kenapa harus Ibu? Kenapa gak gua aja yang ngerasain" tanya Naomi dengan pandangan kosong ke depan.

ALVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang