37. Racun

48 4 0
                                    


Suasana siang ini bisa di bilang sangat panas. Bahkan pendingin ruangan di markas Vegastar tidak bisa membuat panas udara turun. Jadi lah mereka pindah ke salah satu Cafe terdekat dan nyaman untuk berbincang.

"Fiq! Lo kenapa tiba-tiba cuek?" tanya Haikal.

Setelah kejadian malam itu, Shafiqa hanya butuh waktu untuk memikirkan cara keluar dari masalah ini. Mungkin Haikal tidak tau tentang hal ini, namun ia sudah terlanjur jatuh hati pada musuh bebuyutan Keluarga besar nya. "Gua gak cuek, emang begini" jawab nya dan duduk di samping Faqih beserta Hanif.

"Lha? Lo berantem? Masa baru jadian udah ribut" ucap Hanif.

"Diem lo" balas Shafiqa.

Hanya kurang Salsa dan Jovan. Kata nya Jovan harus ikut acara keluarga besar dulu baru ikut rapat bersama Vegastar. Begitu pula Salsa yang lebih memilih menunggu kekasih nya itu menjemput dan berangkat bersama.

Suasana tidak seperti kemarin-kemarin. Dari Naomi yang menjadi pendiam, Alghifari dan Victoria yang mulai menjaga jarak, serta Shafiqa dan Haikal yang saling mendiamkan. Seno, Alvin William, Hanif dan Faqih pun bisa menyadari hal itu.

"Woy lha! Masa ini tiba-tiba jadi diem" tegur Hanif.

"Ya udah ngomong aja" sahut Seno.

"Kak, ini kita mau bahas tentang Alveros tapi Ketua nya kayak lagi galau banget" sindir Hanif dan mendapat tatapan tajam dari si pemilik nama.

"Udah ya, mendingan kita pisahkan dulu urusan percintaan" saran Seno.

Jovan dan Salsa menghampiri mereka, terlihat penuh tanda tanya melihat wajah teman-teman nya murung. Tidak bersemangat seperti biasa nya.

"Ini kenapa pada diem deh?" tanya Salsa.

"Lagi pada gak mood aja" jawab Haikal sekilas melirik Shafiqa yang masih saja diam.

"Jadi rapat gak?" tanya Seno.

"Jadi" seru semua nya.

"Ya udah ayo"

"Gua rasa, ada orang yang bantu in Alveros" ucap Faqih tiba-tiba.

"Kenapa punya pemikiran begitu?" tanya William.

"Kerasa aneh, bukanya dia gak tau password ponsel lo?"

Semua nya saling berpandangan, kata-kata itu juga benar. "Inti nya, pasti ada musuh lain" ujar Faqih kembali.

"Musuh dalam selimut" ujar Alghifari.

"Pasti salah satu anak Vegastar, terbukti karena hanya di antara kita yang tau password ponsel William" ucap nya lagi.

"Ada benar nya juga" gumam Hanif.

"Kita cari tau dulu siapa yang udah bantu in dia" sahut Seno.

"Pesan minum yuk!" ajak Salsa.

"Ayo, aku temen in" ujar Jovan.

Mereka hanya menitip, setelah nya membahas kembali hal ini. Tentang siapa orang yang berani sudah mengkhianati Vegastar dan mengorbankan harga diri nya untuk Alveros.

•••

Sebelum Vegastar berkumpul, hal lain terjadi pada Afrih, Jihan dan juga Afrih. Ketiga nya berada di rumah Alveros karena sebuah rencana gila nya. Itu membuat Afrih segera mencegah. "Ros! Lo gak boleh ngelakuin hal kayak gini, ini bisa jadi pembunuhan!" tegur nya.

Afrih tidak berhenti berjalan mengikuti Alveros yang mondar-mandir di dapur nya. "Berisik!" geram nya Alveros pada sahabat nya itu.

"Ini kriminal, kalau lo sampai bunuh orang demi balas dendam lo, ini salah! Lo bakal masuk penjara, bodoh!" balas Afrih.

ALVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang