02. Naomi & William

290 32 0
                                    


"Tentang Hati Yang Perlahan Terbuka"

Hari ini, Naomi terpaksa keluar rumah pada sore hari karena pemaksaan Salsa untuk datang ke Cafe Masalalu. Kata nya sih mau di kenalkan sama teman SD nya yang baru saja datang ke Jakarta setelah lama tinggal di Yogja.

"Gua pikir cuma berdua, ternyata ada Jovan juga" ucap Naomi. Salsa tidak sendiri, dia bersama Jovan, sahabat cowok nya dari SD.

"Maaf ya, gua udah janjian juga sama Jovan, soal nya cowok yang nanti gua mau kenalin ke lo ini sahabatan nya sama Jovan" jawab Salsa.

Naomi menganggukkan kepala nya, duduk di sebelah Salsa dan menunggu cowok yang di maksud nya sejak kemarin. Sedingin apa cowok itu sampai harus Naomi yang kenal?

"Nanti jangan tanya tentang keluarga nya ya, tanya aja nama gitu" ucap Salsa.

"Iya, emang siapa sih?" tanya Naomi.

"Pokok nya nanti santai aja, dia cuek tapi sebenar nya baik kok" jawab Jovan.

"Kenal doang kan? nggak sampai pacaran ya" ucap Naomi, dia masih takut untuk pacaran.

"Begini, kalau lo bisa luluh in sahabat gua ini, lo jadi pacar gua, gimana?" tawaran Jovan yang tentu saja tidak di tolak.

"Deal!"

"Bro!" Jovan memanggil seseorang yang baru saja memasuki Cafe Masalalu.

Ingatkan Naomi kalau dia sejak awal menolak untuk di kenalkan orang itu. Cowok dengan paras tampan seperti karakter fiksi di novel yang sering ia baca, tubuh gagah dan kulit putih bersih membuat nya gagal fokus.

"Nao?" tegur Salsa.

"Eh?" balas Naomi terlepas dari lamunan nya.

"Jangan tatap begitu, nanti ketahuan kalau lo udah suka duluan sama dia"

"Nggak ya"

Jovan mengedipkan mata kiri nya sebagai isyarat pada Salsa dan Naomi untuk memulai. Jika di lihat, cowok itu memang sangat jutek. Dia tahu kalau ada dua cewek di dekat nya yang duduk satu meja, tapi tidak menyapa.

"Oh ya, Wil, kenalin ini Naomi, teman SMP nya Salsa" ucap Jovan sembari menunjuk Naomi.

Cowok itu menoleh dan menatap Naomi. Tatapan nya saja sangat dingin, terasa cuek nya.

"Naomi Setiawan, panggil Naomi" ucap Naomi sembari mengulurkan tangan nya.

"Alvin" jawab cowok itu.

Naomi membulatkan mata nya, terkejut saat mengetahui nama cowok itu yang sama dengan nama Adi.

"Alvin William, panggil Willi aja ya" ujar Jovan setelah melihat wajah terkejut Naomi.

"Sal, kenapa harus kenalin gua sama cowok yang nama nya Alvin? nanti orang salah paham lho" bisik Naomi.

"Udah ikutin aja alur nya"

Salsa menatap Jovan dengan penuh artian tanpa sepengetahuan William dan Naomi.

"Eum, Wil, lo mau pesan apa?" tanya Jovan.

"Ice capuccino, gula nya dikit aja kayak biasa" jawab William.

"Okey, Nom, lo mau pesan apa?" tanya Jovan pada Naomi.

"Lemon tea, es batu nya banyak in"

"Ya udah, kalian tunggu sini, gua sama Salsa pesan dulu ya" ujar Jovan.

"Lho?! kok berdua?" tanya Naomi dan William bersamaan.

"Y-ya... kan gua sama Salsa juga mau pesan, repot bawa banyak-banyak" elak Jovan.

ALVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang