2✨

17.9K 667 0
                                    

––––"Aland?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

––––
"Aland?"

Aland yang merasa dipanggil oleh perempuan cantik yang didepannya itu tersenyum sangat manis sampai menampilkan lesung pipinya.

"Silahkan duduk Tuan Anton" sahut Papa Lionel Miller— Papa Aland.

"Terimakasih Tuan" orang tua Manda segera duduk ditempat yang sudah dipersiapkan.

"Makanannya sudah saya pesankan, tidak masalah kan Tuan Anton?" tanya Papa Lionel.

"Cukup Anton saja dan tidak masalah Tuan Miller"

"Kalau gitu panggil saja saya Lionel lagipula sebentar lagi kita akan menjadi keluarga" ucap Papa Lionel dengan senyum manis seperti sang Anak.

Manda masih memproses semua ini. Jadi maksudnya yang menolong perusahaan Papa adalah Papanya Aland dengan syarat menjodohkan anaknya? Why?

Menurut Manda ini semua aneh. Jika Papanya Aland hanya ingin perusahaan Papanya tidak perlu ada perjodohan bukan? Cukup beli saja semua saham perusahaan papanya bukan?

Okay Manda, lo terlalu overthinking.

Terlalu banyak melamun membuat Manda tidak sadar bahwa pelayan sudah mengantarkan makanan ke meja mereka. Dan Manda tidak sadar jika semua tingkah lakunya diperhatikan oleh Aland membuatnya tersenyum kecil.

"Manda, ayo silahkan dimakan" sahut Papa Lionel.

"Ahh, i-iya om" ucap Manda gugup.

Manda akhirnya makan dengan kedua orangtuanya serta Aland dan Papa Lionel. Dari awal makan sampai dengan selesai Manda seperti diawasi oleh seseorang tapi ia tidak berani untuk mendongak karena ia takut. Siapa tau yang melihatnya cowo mesum? Tapi sepertinya tidak mungkin, ia kan lagi di private room.

Overthinking lagi kan lo, Man. Hftt

Setelah selesai makan Manda menunggu orangtuanya atau Papa Lionel yang berbicara terlebih dahulu. Tapi sampai sekarang tidak ada yang berbicara. Pandangan Manda akhirnya jatuh tepat ke mata Aland.

Manda tidak tahu ini perasaannya saja atau tidak tapi ia merasa jika Aland menatapnya sangat intens. Ia hanya membalasnya dengan senyum kecil.

"Bagaimana dengan penawaran saya kemarin? Anda setuju?" tanya Papa Lionel tegas.

"Saya sudah bertanya kepada anak saya dan dia setuju tapi dengan syarat harus bertunangan terlebih dahulu sampai mereka lulus sekolah baru selanjutnya itu menjadi keputusan anak saya dan anak anda gimana kelanjutannya" ujar Papa Kevin.

Aland yang mendengar itu menahan emosi. Tidak. Ia tidak setuju. Bagaimana Manda harus jadi miliknya. Milik seorang Aland Edelhard Miller.

"Okay saya setuju"

Aland menengok kearah Papanya. Ini tidak seperti rencana awal. Harusnya Papanya menolak dan tetap ingin menikahkannya dengan Manda.

Tenang Land, lo masih punya banyak rencana agar Manda tetap berada di jangkauan lo.

RENDEZVOUS (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang