——
Aland dan teman-temannya sekarang berada di arena balap. Sejujurnya, ia malas untuk datang kesini lagi. Lebih baik ia tetap di apartemen seraya memeluk Manda."Muka lo lecek amat, Land" celetuk Ned.
Aland menghela napasnya lelah. Sampai kapan ia disini? Ini sudah satu jam ia berada disini tanpa melakukan apapun. Ia ingin pulang, tetapi selalu ditahan oleh teman-temannya dan juga Kenneth.
"Sampai kapan kita disini kaya orang dongo?" tanya Jax.
"Sabar" jawab Ken.
"Ada apa sih sebenarnya?"
"Nanti kalian tau sendiri. Terutama lo, Land"
Aland yang mendengar itu lantas mengangkat sebelah alisnya.
Lalu tidak lama kemudian, muncullah raungan motor. Disana, terdapat sekitar 20 motor serta orang yang memakai jaket kulit merah dengan logo dua pisau di punggung jaket tersebut.
Aland dan yang lainnya merasa heran, kecuali Ken. Ia rasa laki-laki itu sudah tau apa yang akan terjadi nanti.
"Geng cabe darimana itu?" selidik Arran.
"Mulut lo, Ran! Orang lain denger, mampus lo" celetuk Ned.
"Tapi emang jaketnya kaya cabe sih, merah mentereng" sahut Jax.
"Wait, itu motor familiar kaga sih?"
"Yang mane?"
Ned menunjuk kearah motor ninja berwarna merah dengan plat belakang berinisial DKA, "itu, anjing"
"Sial, itu Kafka bukan sih? Sejak kapan itu bocah songong ikut geng motor"
Yaps, itu Kafka dengan jaket kulit berwarna merah. Laki-laki itu masih berada diatas motornya dengan wajah ramahnya.
"Kira-kira siapa ketua geng motor cabe itu? Lo tau Ken?" tanya Arran.
"Rajen"
Hah?
Sontak Aland menengok kearah Ken berdiri. Laki-laki itu berharap jika apa yang ia dengar salah.
"Rajendra? Rajendra Malik Sebastian? Rajen sodara tirinya Aland? Rajen yang kita kenal?" Arran bertanya secara beruntun.
Aland menggerakkan giginya. Sejak kapan laki-laki itu membangun geng motor? Aland merasa jika ia kecolongan.
"Sejak kapan lo tau ini?" tanya Aland ke Kenneth.
"baru-baru ini dari Gunthur"
Kenneth menengok kearah temannya itu. Karena ini adalah masalah yang akan dihadapi oleh Aland, sebagai temannya Ken hanya bisa membantunya dan memberikan beberapa saran.
"Apa yang bakal lo lakuin setelah liat ini, Land?" tanya Hadwin.
Aland tidak menjawab tetapi di wajahnya terpantri senyuman kecil yang nyaris seperti seringaian. Dan Hadwin melihat itu lantas tertawa kecil, karena ia tahu pasti Aland tidak akan pernah membiarkan serangga-serangga itu menganggu miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENDEZVOUS (ON GOING)
Teen Fiction⚠️Mengandung bahasa kasar dan beberapa adegan yang cukup dewasa. Harap bijak memilih bacaan. [18+] Romance, Teenfiction dan Youngadult ---- #2 Ǽthernix Series Dia memang baik. Semua yang aku mau pasti sangat ia kabulkan. Semua yang aku harapkan past...